Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Kabar Baik dari Tanah Arab Sampai-sampai Covid-19 Mau Dibeginikan

Alhamdulillah, Kabar Baik dari Tanah Arab Sampai-sampai Covid-19 Mau Dibeginikan Kredit Foto: Unsplash/Swag Photography
Warta Ekonomi, Dubai -

Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan untuk belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. UEA juga memutuskan untuk tidak lagi menjadikan pandemi Covid-19 sebagai prioritas utama dalam bisnis kesehatan.

“Kami tidak pernah ingin bergantung pada Covid-19. Kami tidak ingin masuk ke bisnis kemenangan cepat. Kami masuk dengan cepat, dan kami keluar dengan cepat,” kata pendiri, ketua, dan direktur pengelola VPS Healthcare Group, Shamsheer Vayalil, dilansir dari Alarabiya, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Erdogan Terbang ke Uni Emirat Arab, Lakukan Kunjungan 2 Hari

Vayalil juga mengatakan, bahwa ia tidak akan melihat angkat harian Covid-19 lagi. Covid-19 juga akan dianggap sama seperti flu biasa. Kendati demikian, masker tetap dianjurkan untuk sementara waktu.

“Kami perlu belajar untuk hidup dengan Covid-19. Kita harus kembali normal demi ekonomi dan ini (covid) sudah menjadi bagian dari kita,“ jelasnya.

Di seluruh dunia, pejabat kesehatan masyarakat dan pakar penyakit menular mengatakan ada kemungkinan besar bahwa  Covid-19 akan menjadi penyakit endemik dan pemerintah mulai mempertimbangkan untuk beralih ke pendekatan 'hidup dengan virus'.

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan sebelumnya, bahwa terlalu dini bagi negara-negara untuk memperlakukan Covid sebagai penyakit endemik seperti flu.

Di seluruh UEA, pakar media lainnya menggemakan pandangan bahwa ancaman Covid-19 dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari akan terus berkurang.

Penjabat Direktur dan Konsultan Medis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Internasional Bareen, Mohamed Khalafallah mengatakan UEA telah mencabut pembatasan secara bertahap pada kegiatan dan acara di sektor ekonomi, pariwisata, fasilitas hiburan, pusat perbelanjaan, dan moda transportasi.

“Bergerak menuju pelonggaran pembatasan Covid-19 dapat dikaitkan dengan tingkat vaksinasi yang tinggi di negara ini dan komitmen yang kuat dari masyarakat umum untuk terus mengikuti langkah-langkah kesehatan dan keselamatan dasar seperti sering mencuci tangan/mensanitasi, memakai masker wajah, menjaga jarak fisik,” terangnya. 

Hingga saat ini, di seluruh jaringan rumah sakit dan kliniknya, VPS telah mengawasi sekitar 2,1 juta tes PCR, dengan 18 ribu tes masih dilakukan setiap hari.

Pada awal pandemi, VPS bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan pemindai panas untuk menyaring penumpang yang memasuki bandara dan juga merupakan salah satu grup layanan kesehatan pertama yang mengubah rumah sakit andalannya Burjeel Medical City menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

VPS menyediakan 400 tempat tidur siap untuk pasien yang terinfeksi dan meluncurkan salah satu misi vaksinasi terbesar, dengan lebih dari lima juta vaksin diberikan hingga saat ini.

Di VPS, Burjeel Medical City telah mengalihkan fokusnya kembali ke onkologi dan tidak lagi menerima pasien Covid-19. Hanya satu rumah sakit yang beroperasi, Rumah Sakit Mafraq Abu Dhabi yang didedikasikan untuk Covid-19. VPS memprioritaskan kembali misi jangka panjangnya untuk pendidikan, penelitian klinis dan spesialisasi, ekspor farmasi, biofarma, dan pariwisata medis.

“Kami tidak ingin menjadi one-trick pony. Saat itu kami memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat,” kata Vayalil.

“Tetapi pandemi, kami selalu tahu, akan menjadi satu kali saja. Kami tidak ingin terlalu bergantung pada Covid-19 sebagai aliran bisnis,” terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: