Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecelakaan Bus Transjakarta, Politikus PDIP Tuntut Tanggung Jawab Anies Baswedan dan Wakilnya

Kecelakaan Bus Transjakarta, Politikus PDIP Tuntut Tanggung Jawab Anies Baswedan dan Wakilnya Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria harus ikut tanggung jawab atas berbagai kecelakaan armada Transjakarta akhir-akhir ini. Keduanya wajib bertangung jawab secara moral.

"Dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur ikut bertanggung jawab, termasuk juga tanggung jawab moral atas korban meninggal karena tidak ada yang bisa menggantikan nyawa korban," kata politikus PDIP itu dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/3).

Baca Juga: Oligarki Sulit Diubah, Gus Nur: Jangan Berharap ke Anies Baswedan!

Tanggung jawab ini, lanjut Gilbert, karena TransJakarta sendiri merupakan perusahaan jasa milik daerah sehingga Anies dan Riza bisa diartikan sebagai sosok pemegang saham perusahaan. Belum lagi, jelasnya, dalam rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta dengan direksi TransJakarta, terdapat banyak temuan masalah, termasuk inkompetensi beberapa direksi.

"Alih-alih mengganti direktur pelayanan eks TGUPP yang tidak punya pengalaman pun mengelola bajaj, malah direktur yang lain yang dicopot," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, jelas Gilbert, juga memberi pernyataan yang terkesan membela direksi walau terdapat angka kecelakaan sekitar 56 kali per bulan. "Setelah rapat Komisi B sekian bulan berlalu, korban terus berjatuhan malah sudah ada seorang wanita mati dilindas," katanya.

Seharusnya, menurut Gilbert, evaluasi dilakukan dan jika perlu direksi yang ada dicopot dan diganti dengan latar belakang baik. Hal itu, tegasnya, mendesak dilakukan agar ada perbaikan dalam pelayanan dan keselamatan.

Di sisi lain, katanya, Gubernur Anies Baswedan menyatakan masalah transportasi adalah soal kepadatan lalu lintas serta polusi dan melihat elektrifikasi bus yang jadi solusi. Padahal menurut Gilbert, hal itu tidak tepat karena masalah utama dalam transportasi publik adalah keselamatan, baik transportasi darat, laut, maupun udara.

"Tetapi terkesan Gubernur Anies tidak memiliki sense of crisis akan keselamatan 10 juta lebih warga Jakarta sehingga korban terus berjatuhan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: