Demi Internet Lebih Kompetitif dan Lebih Efisien, Pemerintah Luncurkan Hot Backup Satellite
Setelah Satelit Republik Indonesia (SATRIA) 1 dengan kapasitas 150 Gbps, hari ini Menteri Johnny menyaksikan penandatanganan pengadaan HBS dengan kapasitas yang sama.
“Jadi satelit Indonesia ini salah satu yang terbesar di Asia. Tadi kita menyaksikan bersama-sama penandatanganan kontrak pengadaan Hot Backup Satellite,” tuturnya.
Baca Juga: Kemenkominfo Hadirkan Teknologi Metaverse dalam Digital Transformation Expo G20 2022
Menkominfo berharap HBS bisa mengorbit sesuai jadwal pada kuartal pertama tahun 2023. Menteri Johnny juga mengharapkan agar HBS dapat beroperasi dengan cepat.
“Satelit yang ditandangani hari ini adalah satelit buatan Boeing dan kita akan memiliki dua jenis satelit. Satu buatan Thales Alenia Space Prancis, dan yang kedua buatan Boeing Amerika Serikat. Dua-duanya akan diluncurkan dengan roket pendorong Falcon 9-5500 milik perusahaan aerospace Elon Musk, SpaceX, dan diluncurkan melalui peluncuran Cape Canaveral di Florida,” jelasnya.
Menkominfo menyatakan, pada saat yang bersamaan, proses produksi Satelit SATRIA-1 saat ini sudah mencapai sekitar 70%.
“Menurut pabrikan pembuat satelit Thales Alenia Space, akan diluncurkan masih sesuai jadwal yaitu pada Juni tahun 2023 dan beroperasi komersial di tahun 2023 kuartal keempat,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar