Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Pay Later dan Maraknya E-Commerce

Pertumbuhan Pay Later dan Maraknya E-Commerce Kredit Foto: Unsplash/Taan Huyn
  • Kesenjangan akses kredit di Indonesia yang masih tinggi versus percepatan adopsi digital

Menurut data Bank Indonesia, jumlah kartu kredit di Indonesia mencapai 16,5 juta pada September 2021, atau mengalami penurunan 6% dari jumlah tertinggi 17,5 juta di Februari 2019. 

Secara keseluruhan, penetrasi kartu kredit di Indonesia hanya mencapai 6% dari total populasinya. Hal ini membawa peluang komersial tinggi bagi digital payment termasuk pay later, terlebih dengan percepatan adopsi digital yang terus meningkat signifikan karena pandemi. Bahkan, kartu kredit merupakan metode pembayaran yang paling sedikit diminati oleh konsumen saat bertransaksi di e-commerce, yaitu kurang dari 5%.

  • Pay later juga dirancang untuk memberi nilai tambah bagi merchant 

Sejak awal kehadirannya, pay later dirancang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dari sisi konsumen, namun juga memberikan nilai tambah para merchant dari sisi transaksi dan jangkauan pasar.

Melalui integrasi dengan pay later, para merchant Kredivo baik online maupun offline, mampu mengalami peningkatan transaksi, dengan setidaknya mendorong 3% hingga 4% dari GMV merchant e-commerce teratas. 

Selain itu, dari sisi Cart Conversion Rate atau persentase pembelian berdasarkan jumlah barang yang disimpan oleh pelanggan di keranjang belanja, memungkinkan merchant yang telah melakukan integrasi dengan pay later memiliki Cart Conversion Rate 50% lebih tinggi selama check out.

  • Pengalaman seamless bagi konsumen 

Kemampuan teknologi pay later memungkinkan konsumen mendapat persetujuan secara instan, sehingga konsumen akan lebih nyaman dan bertransaksi 2-3x lebih sering. Inovasi teknologi industri ini mampu menghadirkan sistem skor kredit secara cepat dan kemampuan manajemen risiko yang terjamin. 

Kredivo sendiri saat ini telah memiliki matriks risiko setara dengan bank, dengan tetap menerapkan prinsip responsible lending bagi konsumen, yaitu memberikan kredit sesuai kebutuhan konsumen tersebut.

Selain itu, dengan bunga sekitar 2,6% per bulan untuk cicilan 6 hingga 12 bulan, Kredivo saat ini sudah memiliki 5 juta pengguna aktif di Indonesia yang tumbuh hampir 2 kali lipat dalam 10 bulan terakhir, dengan rata-rata pengguna bertransaksi 25 kali menggunakan Kredivo setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan Kredivo memiliki engagement rate yang tinggi untuk yang penggunanya.

“Berkaca pada pertumbuhan industri pay later yang begitu pesat dalam tiga tahun belakangan dan makin diminati oleh masyarakat Indonesia, kami optimis industri pay later Indonesia akan memainkan peranan yang makin besar dalam lanskap digital payment di Asia Tenggara. Di Indonesia, Kredivo juga akan meningkatkan layanan di kota-kota tier 3, memperluas target konsumen ke sektor produktif,  seperti UMKM,” imbuh Indina.

Neni pun menyebutkan, dengan adanya fitur pay later, GoPay ingin memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda dan ingin memiliki kendali sepenuhnya atas keuangan mereka. Oleh karena itu, GoPay berinovasi dan memperkenalkan berbagai fitur seperti halnya Pick Your Limit. 

“Inovasi fitur ini diharapkan dapat menunjang pengaturan keuangan yang lebih baik dengan membuat pengeluaran lebih terkendali dalam genggaman karena limit GoPayLater yang bisa diatur sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan setiap bulannya,” tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: