Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Pendeta Saifuddin Bikin Ade Armando Mendidih Sampai Ubun-ubun: Ini Mencampakkan Alquran!

Omongan Pendeta Saifuddin Bikin Ade Armando Mendidih Sampai Ubun-ubun: Ini Mencampakkan Alquran! Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando melontarkan kritik keras buat Pendeta Saifuddin Ibrahim. Kritik itu dilontarkan Ade setelah pendeta tersebut meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran karena berbagai alasan.

Menurut Ade omongan Pendeta Saifuddin jeles tidak berdasarkan akal sehat, dia mengakan bagi umat Islam, Alquran berisi sabda dari Allah, jadi jika harus menghapus sebagian isinya, maka hal itu sama saja dengan mencampakan kita suci tersebut. 

“Kalau kita mau kritik, kritik kita seharusnya didasarkan oleh akal sehat. Lagi pula saifuddin ini tahu dong, bagi umat islam isi Alquran adalah ayat Allah. Jika ada 300 ayat harus dihapus, berarti mencampakkan Alquran sama sekali," kata Ade dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube  CokroTV dikutip Populis.id Kamis (17/3/2022).

Baca Juga: Selain Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Pendeta Ini Sebut Pesantren Lahirkan Radikal, Menag Meradang! 

Tidak hanya itu, Ade menilai omongan Pendeta Saifuddin sama sekali tidak mencerminkan kecerdasan dari seorang pemuka agama, justru sebaliknya pernyataan itu bisa memicu keretakan umat beragama. 

"Kalau saifuddin mau memberi saran, berilah saran. Agar Kementerian Agama mengembangkan penafsiran Islam yang moderat, kritis, rasional, dan kontekstual. Dia sendiri tidak menggunakan akal sehat, sehingga pernyataan yang keluar dari mulutnya tidak mencerminkan kecerdasan," tuturnya.

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas lewat Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Thobib Al Asyhar angkat bicara mengenai sejumlah pernyataan kontroversial Pendeta Saifuddin Ibrahim.

Thobib menegaskan, Menag Yaqut menentang keras omongan Pendeta Saifuddin, sebab orang nomor satu di Kementerian Agama itu juga adalah jebolan pesantren, bahkan keluarga besarnya juga memiliki pesantren yang sudah puluhan tahun berdiri.

"Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin," kata Thobib dalam keterangannya Kamis (17/3/2022).

Thobib mengatakan, Menag Yaqut menilai pernyataan pendeta Saifuddin itu sangat berpotensi memicu keretakan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Jelas ini bertentangan dengan upaya yang dilakukan Kementerian Agama yang selama ini gencar menguatkan moderasi beragama.

Di mana Menag Yaqut, selama ini kerap mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat yang bukan menjadi kompetensinya.

"Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan. Apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antarumat dan upaya menguatkan moderasi beragama," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: