Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Brian Armstrong, Pendiri Coinbase, Miliarder yang Kaya Raya Berkat Kripto

Kisah Orang Terkaya: Brian Armstrong, Pendiri Coinbase, Miliarder yang Kaya Raya Berkat Kripto Kredit Foto: Coindesk/Brian Armstrong
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia, ialah pendiri perusahaan cryptocurrency Coinbase, Brian Armstrong yang merupakan Co-founder dan CEO Coinbase. Perusahaan tersebut sudah terkenal dan terkemuka yang menyediakan layanan pertukaran cryptocurrency, perantara, dan penyimpanan kepada 35 juta+ pelanggan di lebih dari 100 negara.

Coinbase telah mengumpulkan lebih dari USD500 juta (Rp7,1 triliun) dari investor terkemuka seperti Andreessen Horowitz, Tiger Global Management, Union Square Ventures, dan New York Stock Exchange. Mereka memiliki lebih dari 1.000 karyawan, dan baru-baru ini bernilai USD8 miliar (Rp114 triliun).

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Zeng Fangqin, Miliarder Pemasok Suku Cadang Apple

Armstrong lahir pada 25 Januari 1983 dekat San Jose, California. Kedua orang tuanya adalah insinyur. Dia kuliah di Rice University di Texas dan mendapatkan gelar sarjana ganda di bidang ekonomi dan ilmu komputer pada tahun 2005, diikuti dengan gelar master dalam ilmu komputer pada tahun 2006.

Saat di Rice, dia memulai bisnis tutor yang cocok dengan siswa. Setelah lulus, ia menghabiskan tahun di Buenos Aires saat bekerja untuk sebuah perusahaan pendidikan. Selama berada di Buenos Aires, ia melihat langsung efek hiperinflasi yang melanda Argentina saat itu.

Karier awal Armstrong termasuk bekerja sebagai pengembang untuk IBM dan konsultan di Deloitte. Pada tahun 2010, ia menemukan kertas putih Bitcoin yang diterbitkan dengan alias Satoshi Nakamoto.

Pada tahun 2011, ia bergabung dengan Airbnb sebagai insinyur perangkat lunak, dan mengenal sistem pembayaran di 190 negara tempat Airbnb beroperasi pada saat itu. Selama di Airbnb, dia melihat kesulitan mengirim uang ke Amerika Selatan.

Dia pun memulai bekerja akhir pekan dan malam hari untuk menulis kode di Ruby dan JavaScript untuk membeli dan menyimpan cryptocoin. Pada 2012, ia memasuki akselerator startup Y Combinator dan menerima investasi USD150.000 (Rp2,1 miliar), yang ia gunakan untuk mendanai Coinbase.

Pada tahun 2012, Armstrong dan Fred Ehrsam mendirikan Coinbase bersama sebagai cara bagi penggemar cryptocurrency untuk memperdagangkan bitcoin dan mata uang digital lainnya.

Armstrong adalah CEO pertamanya. Putaran pendanaan 2018 menilai perusahaan sebesar USD8,1 miliar (Rp116 triliun). Pada Desember 2020, perusahaan mengajukan ke SEC untuk go public melalui daftar langsung. Mengikuti daftar langsung pada April 2021, kapitalisasi pasar Coinbase naik menjadi USD85 miliar (Rp1.219 triliun), dan menurut Forbes pada Maret 2022, Armstrong memiliki kekayaan bersih USD7,3 miliar (Rp104 triliun).

Pada tahun 2018, ia meluncurkan GiveCrypto.org, sebuah organisasi nirlaba dengan misi untuk memberdayakan orang-orang secara finansial dengan mendistribusikan cryptocurrency secara global. 

Armstrong juga telah menandatangani Giving Pledge. Ia telah berkomitmen untuk memberikan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal sepanjang hidupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: