Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jusuf Hamka Dukung Menag Yaqut Soal Penertiban Pengeras Suara, Alasannya Sungguh Mengejutkan!

Jusuf Hamka Dukung Menag Yaqut Soal Penertiban Pengeras Suara, Alasannya Sungguh Mengejutkan! Kredit Foto: Instagram/Jusuf Hamka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengusaha Raja Tol Jusuf Hamka mendukung penertiban suara TOA masjid yang dikeluarkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. 

Menurut Jusuf Hamka, umat Islam harus mengedepankan toleransi dengan umat non Islam dalam hal penggunaan TOA masjid. 

Ia mencontohkan saat belum memeluk Islam, ibunya sakit hampir stroke. Di depan rumah Jusuf Hamka ada masjid yang speaker TOA nya menghadap rumahnya. 

Jusuf Hamka lalu mendatangi pihak pengurus masjid meminta tolong suara volume azan dikecilkan sampai ibunya sembuh. 

Bukan tanpa sebab Jusuf Hamka meminta tolong. Ini karena ibunya sering terbangun saat malam saat mendengar suara azan. 

Baca Juga: Pendeta Saifuddin Jangan "Sok Ye", Orang Kemenag Tegaskan Menag Yaqut Nggak Kenal dengan Anda!

Pihak pengurus masjid mengabulkan permintaan Jusuf Hamka. Mereka hanya menggunakan speaker dalam untuk suara azan selama seminggu. 

"Akhirnya seminggu sampai ibu saya sembuh ga jadi stroke. Di situ saya lihat toleransinya umat Islam luar biasa. Ini salah satu yang bawa saya masuk Islam," ujar Jusuf Hamka dikutip dari YouTube Helmy Yahya Bicara.

Menurut Jusuf Hamka, yang memeluk Islam di usia 23 tahun, jika umat Islam memakai TOA tanpa toleransi kepada tetangga adalah hal yang salah. 

Karena kata dia, Nabi Muhammad SAW mengajarkan toleransi kepada nonmuslim. 

"Kalau kita sebagai umat manusia ga bisa toleransi, nabi aja toleransi. Soal masalah toa, Menteri Agama dia sangat toleran dan bagus karena dia memahami apa yang dirasakan nonmuslim. Azan wajib disyiarkan tapi yang penting dalam beragama jangan ada yang terganggu," ucap Jusuf.

Menurut Jusuf Hamka, umat Islam harus mengembangkan Islam yang sejuk, Islam yang rahmatan lil alamin, yang toleran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: