Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Indonesia Masih Tersandera Komoditas, Kondisi Ini Dinilai Tak Bagus

Ekspor Indonesia Masih Tersandera Komoditas, Kondisi Ini Dinilai Tak Bagus Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia perlu meningkatkan ekspor produk olahan dan tidak menggantungkan ekspornya pada komoditas. Bergantung pada komoditas menyebabkan kinerja perdagangan dipengaruhi oleh fluktuasi harga dunia.

Dibutuhkan upaya terstruktur untuk pelan-pelan menggeser komoditas sebagai andalan ekspor. "Sekitar 45% ekspor Indonesia berbasis komoditas yang harganya fluktuatif dan sangat bergantung dengan dinamika yang terjadi di seluruh dunia,” jelas Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Deasy Pane di Jakarta, kemarin

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor impor kembali menunjukkan capaian tertinggi kumulatif Januari-Februari 2022 di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun demikian, capaian ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk berbasis komoditas yang memang harganya meningkat tajam. Sementara itu, jika dilihat secara volume ekspor, sebenarnya tidak sebombastis itu.  

Di sisi lain konflik Rusia-Ukraina, walaupun tidak berpengaruh langsung terhadap volume perdagangan Indonesia, berpengaruh signifikan pada pergerakan harga komoditas yang akan mempengaruhi nilai perdagangan Indonesia.

“Tingginya harga komoditas akan berpengaruh pada capaian ekspor Indonesia. Namun tidak mencerminkan kualitas dan daya saing produk Indonesia, serta hanya bersifat sementara,”tegasnya.

Menurut dia hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah dinilainya perlu mendorong pelaku usaha agar berani bersaing di dalam negeri dan pasar ekspor, didukung oleh upaya peningkatan produktivitas dan kualitas yang memenuhi standar internasional.

“Hal ini dapat dilakukan melalui komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung, iklim persaingan usaha yang sehat, peningkatan kapasitas tenaga kerja dan infrastruktur yang mendukung,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: