Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Internet Belum Merata, Begini Strategi Ciptakan Lingkungan Digital Inklusif di Indonesia

Internet Belum Merata, Begini Strategi Ciptakan Lingkungan Digital Inklusif di Indonesia Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia kian menghadapi tantangan berat dalam transformasi digital secara inklusif. Khususnya, untuk menyediakan koneksi internet yang merata dan terjangkau, serta menjembatani kesenjangan digital di berbagai wilayah. Lantas, bagaimana komentar Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)? 

Dilansir dari keterangannya pada Rabu (4/10/2023), Asisten Peneliti CIPS, Louis Budiman mengatakan, masih adanya ketimpangan antar wilayah akibat akses internet yang belum merata dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial. 

Baca Juga: Bongkar Potensi Ekonomi Digital Indonesia, Jokowi: Kalau Dirupiahkan Jadinya Rp11.250 Triliun!

“Rendahnya atau bahkan ketiadaan akses internet yang cepat dan terjangkau, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) menghambat perkembangan sosial dan ekonomi mereka sehingga memperparah ketimpangan antar wilayah,” ujar Louis yang kutipannya dilansir pada Rabu (4/10/2023). 

Menurutnya, transformasi digital yang inklusif merupakan kunci tercapainya kemakmuran negeri. Karena itu, bahwa prioritas perlu diberikan pada penyediaan internet di daerah-daerah tertinggal.

Louis menjabarkan bahwa pemerataan akses internet merupakan salah satu upaya penting dalam mengatasi kesenjangan digital di Indonesia, sekaligus dalam pengembangan digitalisasi UMKM, pendidikan, dan sistem pemerintahan daerah.

Namun, anggaran negara yang terbatas dan kebutuhan akan investasi yang besar dalam menjamin konektivitas antar pulau membuat keterlibatan sektor swasta menjadi penting.

Di sisi lain, daerah pedesaan yang cenderung berpenduduk lebih sedikit dan wilayah tertinggal, masih belum memiliki infrastruktur penunjang memadai, seperti jalan raya dan listrik, membuat pengembangan infrastruktur internet lebih mahal dan tidak menguntungkan secara ekonomis bagi sektor swasta.  

Baca Juga: Satgas P2DD Nobatkan Bank DKI jadi BPD yang Paling Getol Dukung Digitalisasi Daerah

“Disinilah peran pemerintah diperlukan, paling tidak dalam memastikan masuknya investasi untuk mendorong pembangunan infrastruktur internet,” jelas Louis secara tertulis. Menurutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), khususnya melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), berperan strategis dalam menarik investasi dari sektor swasta.   

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: