Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penanganan El Nino Butuh Kebijakan Jangka Panjang

Penanganan El Nino Butuh Kebijakan Jangka Panjang Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah pemerintah dalam merespons El Nino perlu diapresiasi. Namun, sejauh ini pemerintah masih melakukan respons reaktif yang hanya berfokus kepada pencegahan jangka pendek.

Penguatan stok pangan melalui CPP, khususnya CBP sebagai pangan utama, merupakan solusi yang layaknya dilakukan setiap tahunnya. Namun, solusi tersebut tidaklah menyasar ke permasalahan utama pangan Indonesia dalam menghadapi El Nino.

“Beberapa permasalahan fundamental agrikultur Indonesia dalam menghadapi El Nino setiap tahunnya adalah kurang siapnya infrastruktur irigasi serta tidak meratanya kesiapan petani dalam menghadapi El Nino,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Mukhammad Faisol Amir, Minggu, 23 Juli 2023.

Baca Juga: Strategi Hadapi Dampak El Nino dan Stop Pemborosan Makanan Menjadi Sangat Penting untuk Ketahanan Pangan

Secara garis besar, beberapa petani telah memahami siklus tahunan El Nino dan mengantisipasinya dengan cara adaptasi waktu tanam, termasuk juga penanaman palawija untuk pencegahan puso akibat hama. Namun, solusi tersebut hanya dapat mencegah dampak kekeringan yang diakibatkan oleh El Nino. 

Petani masih memerlukan banyak bantuan dari pemerintah, seperti bantuan teknologi pertanian, bantuan benih dan pupuk yang tahan terhadap kekeringan (yang sekarang masih tidak mudah dibeli secara komersial), serta safety net yang mencukupi.

Pemerintah perlu terfokus terhadap infrastruktur irigasi pertanian. Saat ini, masih banyak sistem irigasi pertanian yang masih mengandalkan tadah hujan. Untuk menghadapi kekeringan akibat El Nino, sistem irigasi yang mumpuni dapat membantu menjaga dari puso ataupun gagal panen yang masif. Fokus terhadap sistem irigasi adalah salah satu upaya pencegahan turunnya produksi agrikultur akibat El Nino yang telah dilakukan di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Kamboja dan Thailand, dan merupakan solusi yang direkomendasikan oleh World Bank. 

Selanjutnya, bantuan benih dan pupuk tahan kekeringan selayaknya menjadi produk yang mudah didapatkan oleh petani, mengingat fenomena kekeringan akibat El Nino adalah fenomena yang terjadi setiap 4-7 tahun sekali. Yang terakhir, cakupan program safety net bagi petani  sudah selayaknya diperluas. 

Lalu untuk meminimalkan risiko kerugian akibat gagal panen, pemerintah masih mempunya pekerjaan rumah untuk mengoptimalkan pemanfaatan  Sistem Resi Gudang (SRG) kepada mereka.

SRG adalah suatu sistem yang memungkinkan petani untuk menyimpan hasil panennya di gudang penerbit resi, menerima resi sebagai bukti kepemilikan komoditas yang disimpan, dan memungkinkan petani melepaskan hasil panen ke pasar dengan harga yang lebih tinggi di luar musim panen. 

Selain itu, sistem SRG juga dimaksudkan sebagai alat untuk membantu meningkatkan akses pembiayaan bagi petani, kelompok tani, dan koperasi. Tanda terima hasil panen yang disimpan dapat digunakan  sebagai jaminan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. 

Pada akhirnya, pencegahan dampak El Nino terhadap agrikultur Indonesia memerlukan sinergi dari semua pihak, mulai dari produsen hingga pemerintah. Pemerintah perlu melakukan kolaborasi dan juga bantuan yang lebih menyasar terhadap petani. Dan solusi tersebut selayaknya dilakukan secepatnya, mengingat fenomena El Nino akan terus terjadi di masa depan, dan saat ini belum terdapat solusi sistematis/jangka panjang yang ditawarkan oleh pemerintah.

Transformasi sistem pangan ke arah sistem yang lebih berkelanjutan dan fokus pada pemanfaatan lahan yang ada secara maksimal dan mendorong produktivitas perlu dimulai sedini mungkin. Transformasi sistem pangan membutuhkan waktu dan banyak adaptasi, terutama pada petani, dan hal ini perlu jadi perhatian pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: