Wahyoo, perusahaan enabler industri kuliner Indonesia, terus bertekad membantu pelaku UMKM kuliner Indonesia dalam mengadaptasi penggunaan teknologi ke dalam bisnisnya, baik untuk operasional maupun pengembangan usaha, melalui fitur dan layanan yang telah dikembangkan.
Hingga saat ini, Wahyoo telah berhasil melayani lebih dari 18,000 mitra kuliner di Jabodetabek dengan berbagai skala. Meskipun dalam masa pandemi, jumlah ini terus bertambah dan disertai dengan peningkatan daya belanja mitra.
Pertumbuhan jumlah mitra ini turut meningkatkan daya belanja mitra pada Q4 2021 sebesar 4.2 kali lipat dibandingkan Q4 2020. Sementara itu, pertumbuhan nilai transaksi atau Wahyoo pada tahun 2021 meningkat lebih dari 340% dibandingkan tahun 2020.
Sebagai salah satu enabler industri kuliner pertama dan terlengkap, Wahyoo membangun jaringan distribusi dan penjualan berbagai produk makanan dan minuman, seperti bahan baku (beras, minyak goreng, sayuran, daging sapi, daging ayam, dan lain-lain), produk siap jual (FMCG), hingga produk makanan beku atau frozen food. Ribuan pilihan bahan baku yang ditawarkan memiliki kualitas terjamin dan harga bersaing.
Seluruh bahan baku yang disediakan Wahyoo dapat dipesan melalui aplikasi dan dibayarkan secara aman dan mudah. Selain itu, aplikasi Wahyoo juga menawarkan pilihan pembayaran dengan tempo tujuh hari sebagai solusi bagi mitra UMKM kuliner dalam hal pembelanjaan bahan baku.
Para mitra juga dapat menikmati kemudahan layanan antar yang tersedia dalam aplikasi Wahyoo dengan jaminan tepat waktu. Terdapat beberapa jenis pengantaran yang dapat disesuaikan oleh para mitra berdasarkan kebutuhan.
Dalam hal jaringan penjualan, Wahyoo bekerjasama dengan Bikin Tajir Group untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan aset dapur yang dimiliki oleh mitra Wahyoo. Dengan begitu, para mitra dapat memperoleh penghasilan tambahan.
Bikin Tajir Group sendiri saat ini telah memiliki beberapa lini bisnis kuliner, salah satunya adalah Bebek Goreng Bikin Tajir (BGBT). Dengan memanfaatkan jaringan mitra Wahyoo, BGBT dapat mencapai 150 titik penjualan hanya dalam 1 tahun.
Peter Shearer, founder dan CEO Wahyoo, mengungkapkan bahwa, sudah menjadi misi kami semenjak awal untuk membantu penyediaan bahan baku berkualitas dengan mudah dan efisien bagi pelaku bisnis kuliner. Selama 4 tahun berdiri, telah banyak mitra yang merasakan manfaat dan pertumbuhan usaha dari hal ini. Sebagai perusahaan dengan misi menjadi enabler usaha kuliner terbesar, Wahyoo ingin meringankan beban para mitra melalui program dan layanan kami.
Salah satu upaya Wahyoo dalam menjalankan misi tersebut adalah melalui penyelenggaraan program kompetisi “Sayembarasa” dengan Bank Mandiri. Kompetisi kuliner ini merupakan ajang para UMKM untuk untuk menampilkan menu-menu unggulan serta model bisnis kuliner mereka.
“Program ini ditujukan untuk membantu UMKM mengoptimalkan potensi bisnisnya hingga titik pencapaian tertinggi,” ungkap Peter.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha mengatakan, kerjasama ini sangat sesuai dengan peran perseroan sebagai agent of development untuk secara aktif memfasilitasi sektor UMKM dalam mengembangkan bisnis. Hal ini diwujudkan dengan menyelenggarakan ajang kompetisi kuliner “Sayembarasa Collaboration Wahyoo x Livin’ by Mandiri” sebagai sarana pengembangan bisnis.
Adapun, dalam ajang kompetisi Sayembarasa ini, Bank Mandiri dan Wahyoo mengalokasikan hadiah untuk para pemenang senilai total Rp 65 juta dalam bentuk barang yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong ekspansi bisnis.
“Kompetisi Sayembarasa ini sejalan dengan minat kami untuk terus mengembangkan dan menjadi partner bagi pelaku UMKM. Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri memang difokuskan ke bidang pembinaan kewirausahaan, dan kerjasama dengan Wahyoo ini merupakan bagian dari rencana kami tahun ini untuk memberdayakan masyarakat urban agar lebih sejahtera lagi taraf kehidupannya” ujar Rudi dalam keterangan resminya, Selasa (15/3).
Kompetisi “Sayembarasa” diselenggarakan pada 12 Maret - 15 April 2022 dan terbagi ke dalam tiga batch berdasarkan jenis makanan, yaitu Batch 1 (kuliner bakmi), Batch 2 (kuliner sate), dan Batch 3 (kuliner nasi goreng).
Sebanyak 25 UMKM kuliner terpilih akan mempresentasikan bisnis masing-masing di hadapan para juri dengan hidangan terbaik mereka. Kemudian, lima peserta akan dipilih untuk maju ke tahap akhir untuk dinilai oleh juri umum melalui blind food test.
Wahyoo percaya bahwa usaha kuliner di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan peningkatan quarter-to-quarter sebesar 2,37 persen dalam industri makanan dan minuman (F&B) sepanjang tahun 2021.
Oleh karena itu, Wahyoo akan terus mendukung kemajuan industri tersebut dengan menyediakan sarana pengembangan bisnis pagi para pelaku usaha kuliner Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: