Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Sebut Reformasi Badan Perdagangan Dunia Satu di Antara 6 Isu yang Diangkat TIIWG G20

Kemendag Sebut Reformasi Badan Perdagangan Dunia Satu di Antara 6 Isu yang Diangkat TIIWG G20 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan, Indonesia akan memprioritaskan enam isu yang akan diangkat dalam Trade, Investment and Industri Working Group (TIIWG) G20. Meliputi reformasi badan perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO); kontribusi penting sistem perdagangan antarnegara untuk memperkuat capaian dalam Sustainable Development Goals (SDGs); respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi; dan arsitektur kesehatan global.

Selanjutnya, membuat perdagangan digital dan GVC yang berkelanjutan; mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0. 

Baca Juga: Road to G20 Indonesia 2022, Kemendagri Gelar Webinar Dorong Terciptanya Kota Layak Anak

"Indonesia akan berupaya menyelaraskan kepentingan masyarakat anggota G20 dalam mengangkat isu-isu yang akan dibahas pada perhelatan tersebut. Kami melakukan diskusi dan identifikasi awal terkait isu apa saja yang saat ini menjadi kepentingan bersama. Jadi, tidak merefleksikan hanya kepentingan Indonesia atau sekelompok anggota G20," ujar Bris, dalam diskusi daring bertema: "Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20" yang digelar Forum Merdeka Barat (fmb9), Senin (21/3/2022).

Menurut Bris, isu-isu yang diangkat pada G20 dan akan diselenggarakan di Indonesia adalah hasil kolaborasi RI dengan organisasi-organisasi internasional. Semua anggota G20 dan negara undangan menjadi bagian dari kerja sama sektor tersebut. Karenanya, enam isu yang disuguhkan sudah disepakati bersama. Lebih lanjut, Bris mengatakan, isu-isu yang diangkat sangat relevan dengan situasi saat ini dan dapat memberi dorongan untuk masa yang akan datang.

"Saya rasa itu proses yang terjadi. Kita meneruskan legacy itu karena G20 sudah berproses dari tahun-tahun sebelumnya. Ada memang isu-isu yang terus dilanjutkan pembahasannya karena memang sifatnya yang penting," kata Bris.

Bris menyebutkan, reformasi WTO adalah contoh yang sudah lima kali presidensi dibahas, tetapi pada praktiknya atau situasinya di lapangan masih diperlukan satu upaya konsensus bersama untuk mencapai reformasi di tubuh WTO. Bris juga menyinggung penguatan lembaga perdagangan multilateral supaya bisa berperan lebih maksimal dalam rangka mewujudkan capaian kinerja pembangunan berkelanjutan.

"Ini merupakan program PBB, diikuti hampir seluruh negara di dunia, hampir 200 negara. Targetnya tahun 2030 harus terpenuhi. Nah, bagaimana di sini G20 mendorong upaya untuk bisa mencapai Sustainable Development Goals (SDG's) di 2030 tercapai," ujar Bris.

Diketahui, dalam Presidensi Forum G20 ini, Indonesia akan mengangkat tiga hal penting dalam gelaran TIIWG G20 yang mengangkat tema Recover Together Recover Stronger. Tema tersebut diejawantahkan untuk tiga subtema penting. Pertama, bagaimana menyelesaikan arsitektur kesehatan global.

Selanjutnya, tentang transformasi digital. Kemudian, tentang penggunaan energi hijau serta energi baru terbarukan. Ketiga hal tersebut menjadi tantangan kegiatan ekonomi dari peradaban dunia saat ini. Dengan menyelesaikan ketiganya, dunia dinilai akan siap menyelesaikan pandemi yang sedang terjadi, juga pandemi-pandemi yang mungkin terjadi di masa datang.

Bris juga menyebut, tiga kementerian yang akan bersinergi dalam TIIWG ialah Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kemenves/BKPM), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sinergi tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia 2022. Tujuannya adalah untuk pemulihan ekonomi global melalui peningkatan peran perdagangan, investasi, dan industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: