Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jejak Mbak Rara Pawang Hujan Dikuliti, Ternyata Ahoker dan Loyalis Jokowi: Roy Suryo: Bani Kendil!

Jejak Mbak Rara Pawang Hujan Dikuliti, Ternyata Ahoker dan Loyalis Jokowi: Roy Suryo: Bani Kendil! Kredit Foto: Instagram/Rara Isti Wulandari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar telematika Roy Suryo terus menyorot pawang hujan pada Gelaran MotoGP Mandalika Rara Isti Wulandari.

Dia mengatakan, Mbak Rara adalah seorang Ahokers atau  pendukung  garis keras mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilakada DKI 2016 silam, tidak hanya itu Mbak Rara kata Roy Suryo juga loyalis Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Mbak Rara Pawang Hujan Dikuliti Roy Suryo, Ambyar! Aksinya Terkesan Menantang Allah

Hal ini diungkapkan Roy Suryo dalam sebuah cuitannya di akun twitter pribadinya Rabu (23/3/2022). Dalam cuitannya itu, bekas politisi Partai Demokrat itu juga mengungah  sejumlah foto untuk mendukung pernyataannya tersebut.

Di mana dalam foto itu terlihat Rara sedang berpose dengan mengenakan baju kotak - kotak yang menjadi ciri khas Ahokers pada Pilkada DKI 2016 lalu. Pada pose yang lainnya dia juga tampak sedang memegang beberapa buku dengan tulisan 'Ahok'

“Kalau cek jejak digital-nya, maklumi saja, Bani Kendil juga. AMBYAR,” kata Roy Suryo dikutip Populis.id.

Menurut Roy Suryo aksi Mbak Rara menahan hujan pada hajatan MotoGP akhir pekan lalau dicibir hingga manca negara.  Hujan yang mendadak berhenti ketika itu memang dapat dijelaskan secara ilmiah, bukan karena modifikiasi cuaca lewat kekuatan supranatural pawang hujan.

“Yang sudah jelas-jelas dibantah secara Ilmiah oleh BMKG (juga BRIN & TNI-AU) Catatan: Bani Kendil kalau baca comment LN harus detail, sak EMOTICON-nya, biar ngeh bahwa mereka sebenarnya berkomentar apa. Jangan spt PENTIUM,” tuturnya.

Roy Suryo lantas mengungkit bayara fantastis buat Mbak Rara atas aksinya tersebut, dia mengatakan bayaran raturan juta yang diglontorkan pemerintah itu berasal dari uang rakyat, namun kinerja pawang hujan justru dicibir hingga ke luar negeri.

“Berbeaya Ratusan Juta Uang Rakyat & jadi Cibiran sampai ke Mancanegara. Ironis memang, di mana-mana kalau habis race itu yang rame dibahas adalah juara-juaranya atau minimal race-nya, Ini kok malah aksi teatrikal pawang-pawangan,” tuntasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: