Demi Wujudkan Kesetaraan Gender, KemenPPPA Berkolaborasi dengan Organisasi Keagamaan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, ada banyak alasan mengapa perempuan harus maju. Secara religius, kedudukan perempuan dan laki-laki di mata Tuhan Yang Maha Esa adalah sama. Selain itu, untuk mencapai pembangunan yang maksimal maka perempuan harus maju dan berperan secara setara dalam pembangunan.
“Demokrasi dan kepemerintahan akan lebih efektif jika perempuan berpartisipasi di dalamnya. Penyelesaian konflik akan lebih berhasil manakala perempuan ikut di dalamnya. Perencanaan pembangunan menjadi lebih adil dan berorientasi pada kesejahteraan manakala perempuan dapat berperan secara signifikan,” ujar Menteri PPPA dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/3/2022).
Baca Juga: KemenPPPA: Ayah Pemerkosa Dua Anak di Likupang Bisa Dihukum Kebiri
Menteri PPPA meyakini peran, dukungan serta pemikiran ulama yang kritis dan kreatif terutama ulama perempuan dan organisasi keagamaan dapat menjadi kunci dalam memberikan solusi yang cepat dan tepat. Terutama agar perempuan dan anak Indonesia mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
“Untuk mewujudkan kesetaraan gender, termasuk peningkatan peran perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan, banyak pihak telah kami sentuh dan gandeng, termasuk MUI. Kami berharap MUI, khususnya Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga, terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama kami dalam memberdayakan perempuan-perempuan Indonesia,” jelas Menteri PPPA.
Kolaborasi dan sinergi dengan lembaga keagamaan telah dilakukan KemenPPPA untuk mendorong kesetaraan gender dan peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Di antaranya, KemenPPPA telah melakukan MoU dengan MUI pada tanggal 18 Maret 2021 untuk menciptakan koordinasi yang efektif dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dengan melakukan upaya untuk peningkatan peran perempuan dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Selain itu, pendewasaan usia perkawinan; Kewirausahaan perempuan; Dan pencegahan kekerasan terhadap perempauan dana anak.
Terkhusus untuk melahirkan pemimpin perempuan, KemenPPPA juga telah melakukan kerjasama dengan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dan Institut Perguruan Tinggi l-Qur’an (IPTQ) serta dengan dukungan penuh dari Kemenkeu (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), telah menyelenggarakan program Pendidikan Kader Ulama Perempuan.
“Melalui program Pendidikan Kader Ulama Perempuan ini kita berharap akan lahir kader Ulama dan pemimpin perempuan yang disamping memegang teguh ajaran agama, juga berperan dalam kepemimpinan progresif yang berperspektif gender, memberdayakan perempuan dan melindungi anak Indonesia,” tutur Menteri PPPA.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin mengatakan peran perempuan dalam peradaban sangat penting. Wapres Ma’ruf Amin mengajak perempuan untuk mampu menjadi pioneer atau pemrakarsa kebaikan, meningkatkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta meningkatkan wawasan dan perannya dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga: Jaga Komitmen Bangun Konektivitas Digital, BAKTI Kominfo Raih Empat Penghargaan PRIA 2022
Wapres Ma’ruf Amin juga mendorong partisipasi seluruh pihak untuk membangun dan mendukung kesadaran perempuan muslimah untuk berpartisipasi di berbagai bidang termasuk pada posisi pembuat keputusan.
“Perempuan juga harus memberdayakan potensi diri dan meningkatkan kualitas diri hingga melahirkan kreativitas, inovasi, pemikiran kostruktif dalam perspektif kesetaraan gender di semua lini kehidupan masyarakat. Kehadiran pemimpin perempuan dalam berbagai sektor pembangunan layak diperhitungkan, termasuk dalam pembangunan karakter bangsa. Kita perlu terus mendorong agar makin banyak perempuan Indonesia menempati posisi strategis dan berprestasi di tingkat nasional maupun global,” jelas Wapres Ma’ruf Amin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Adrial Akbar