Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak PR, Pemilihan DK OJK Baru Diharapkan Tidak Bersinggungan dengan Konflik Kepentingan

Banyak PR, Pemilihan DK OJK Baru Diharapkan Tidak Bersinggungan dengan Konflik Kepentingan Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panitia Seleksi (Pansel) pemilihan calon anggita Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memasuki tahap akhir dengan mengantongi 21 nama calon Dewan Komisioner (DK) yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Dari 21 kandidat, Jokowi disebut sudah memilih 14 nama calon DK yang kemudian akan diserahkan ke DPR Komisi XI untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). 

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didin S. Damanhuri mengungkapkan bila proses fit and proper test ini menjadi penting, karena terdapat pekerjaan rumah (PR) yang perlu dilakukan oleh DK OJK periode 2022-2027.

Baca Juga: Pimpinan OJK Terpilih Diminta Prioritaskan Reformasi Struktural dalam Pembangunan Kompetensi SDM

“Kritik dan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan OJK saat ini luar biasa, peristiwanya banyak sekali, seperti asuransi, koperasi yang menipu rakyat karena mengimingi keuntungan yang tinggi, belum lagi pinjol yang ilegal dan yang legal pun bermasalah. Ini kan jadi tugas OJK sebagai pengawas, jadi ini gagal pengawasan dan kasusnya banyak sekali,” ungkap Didin, saat dihubungi, Sabtu (26/3/2022).

Dirinya pun mengomentari terkait dengan iuran atau pungutan dari OJK kepada industri perbankan, pasar modal dan non bank. Menurutnya, iuran yang dipungut ileh OJK menjadi aneh karena OJK sebagai pengawas, pengatur sekaligus eksekutor seolah-olah berkah menarik uang. 

"Ini bisa menimbulkan konflik kepentingan. Karena eksekutor yang memungut uang dari anggotanya tapi dia juga harus mengawasi. Nah karena dia nerima uang, terjadilah lobi-lobi dari setiap pengawasan yang dilakukan, sehingga terjadi abuse of power," papar Didin. 

Baca Juga: Pansel OJK Mesti Jeli Pilih Calon DK OJK, Jangan Sampai Ada Konflik Kepentingan

Untuk itu, Ia berharap pimpinan OJK ke depan merupakan orang yang independen dan kuat dalam memimpin lembaga independen yang berperan menyelenggarakan sistem dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan di sektor keuangan.  

"OJK saat ini membutuhkan strong leadership, orangnya independen, tidak mudah dilobi," ucap Didin. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: