Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Swasembada Pangan, Bank Mandiri Kembangkan Petani Jagung Kabupaten Dompu

Dorong Swasembada Pangan, Bank Mandiri Kembangkan Petani Jagung Kabupaten Dompu Kredit Foto: Bank Mandiri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Mandiri bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Pemerintah Kabupaten Dompu, dan PT Seger Agro Nusantara (PT SAN) mengadakan Panen Raya Jagung di Desa Saneo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (24/3). Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pencapaian swasembada pangan nasional, salah satunya dengan mendorong pemberdayaan dan pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman jagung.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan, Panen Raya ini merupakan bentuk sinergi yang melibatkan banyak pihak seperti PT SAN sebagai perusahaan offtaker yang membina petani-petani jagung di Kabupaten Dompu, Bank Mandiri sebagai penyedia fasilitas pembiayaan Petani, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI sebagai pembina produk Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta dukungan dari Pemerintah Daerah setempat.

Baca Juga: BRI, Bank Mandiri, hingga Telkom Diserbu, Investor Bawa Masuk Uang Ratusan Miliar Rupiah

"Melalui panen raya ini, petani-petani jagung debitur KUR Bank Mandiri secara keseluruhan telah merasakan manfaat dari sinergi yang telah dibangun. Kami harap panen raya ini dapat memunculkan antusiasme petani-petani jagung lain untuk segera bergabung dalam skema closed loop ini," kata Josephus dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, dikutip Selasa (29/3).

Dia menjelaskan, panen raya kali ini merupakan panen pertama di tahun 2022 yang berasal dari masa tanam bulan November 2021. Adapun rata-rata petani jagung mitra PT SAN debitur Bank Mandiri menghasilkan 7 ton jagung per hektare lahan.

Josephus menjelaskan, skema closed loop menawarkan kepastian pembelian hasil panen jagung petani oleh PT SAN, Penyediaan Sarana Produksi Pertanian (Saprotan) yang dibantu oleh Mandiri Agen dan juga kemudahan pembayaran angsuran kredit melalui sistem pembayaran setelah panen (yarnen).

"Dengan adanya program ini, petani sangat diuntungkan dengan tidak perlu mencari pembeli hasil panen. Selain itu, kepastian tersedianya Saprotan dan proses budi daya pertanian juga dimonitor dan dilakukan pendampingan oleh PT SAN sehingga proses budi daya dapat berjalan lebih lancar," imbuhnya.

Untuk tahap pertama sebanyak 262 petani jagung mitra PT SAN telah tergabung dalam program pembiayaan closed loop dengan Bank Mandiri. Ke depan, Bank Mandiri akan terus mengupayakan peningkatan pembiayaan kepada petani jagung mitra PT SAN, terutama melalui penyaluran KUR dengan pola klaster yang menjadi inisiatif Bank Mandiri untuk mendorong pembiayaan ke sektor produksi.

Sejauh ini, Josephus melanjutkan, pola pendekatan tersebut terbukti efektif dalam menjaga kualitas dan konsistensi dukungan perseroan pada pengembangan wilayah-wilayah yang menjadi lumbung pangan nasional, seperti melalui penyaluran KUR.

Sebagai informasi, sejak tahun 2008 sampai dengan Desember 2021, Bank Mandiri telah mencatatkan realisasi KUR kepada sekitar 2,21 juta debitur dengan jumlah kredit mencapai Rp150,69 triliun. Sementara itu, sepanjang tahun 2021 total penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produksi sebesar Rp20,43 triliun dan khusus ke sektor pertanian telah menembus Rp9,93 triliun.

Khusus di Wilayah Nusa Tenggara Barat, penyaluran KUR Bank Mandiri tahun lalu mencapai Rp775 milliar kepada 8.161 pelaku UMKM dengan Rp116 milliar-nya dialokasikan ke sektor pertanian.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: