Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg melakukan pendampingan kepada PT Mahaquinn Energi Indonesia hingga berhasil mendapatkan pembelian perdana dari buyer Jerman.
PT Mahaquinn Energi Indonesia mengekspor produk briket shisha sebanyak satu kontainer atau 23,1 ton dengan total nilai transaksi lebih dari USD30 ribu.
Baca Juga: Catat Kinerja Positif, Pulp & Paper Masih jadi Industri Andalan Ekspor
PT Mahaquinn Energi Indonesia merupakan pelaku usaha binaan Export Coaching Program Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (ECP PPEI) tahun 2021 di wilayah Jakarta.
"Salah satu tugas dan fungsi utama perwakilan perdagangan, yaitu melakukan pendampingan kepada pelaku usaha, termasuk dalam melakukan aktivitas ekspornya ke negara akreditasi. Keberhasilan ini tentunya akan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia," ujar Kepala ITPC Hamburg, Eka Sumarwanto.
"Momentum kegiatan ekspor produk briket shisha diharapkan dapat membangun kembali aktivitas perdagangan di Jerman. Realisasi ekspor produk briket shisha Indonesia ke Jerman juga diharapkan dapat kembali seperti pada 2019 dengan memanfaatkan skema keagenan yang dilakukan PT Mahaquinn Energi Indonesia, apalagi produk briket ini termasuk dalam HS Code bebas tarif bea masuk," tambahnya.
Baca Juga: Miliki Peluang Besar Ekspor, Produksi dan Kualitas Komoditas Pisang Perlu Ditingkatkan
Eka menuturkan, buyer Jerman telah berkomitmen untuk menjadikan PT Mahaquinn Energi Indonesia sebagai salah satu agen produk briket shisha di wilayah Eropa.
"Hal ini merupakan peluang yang sangat menjanjikan. Khususnya karena Jerman merupakan salah satu hub penting bagi produk Indonesia untuk masuk ke benua Eropa, serta karena ketatnya peraturan dan regulasi yang dimiliki oleh negara Jerman atau negara-negara di kawasan Eropa pada umumnya," imbuh Eka.
Eka menyampaikan, PT Mahaquinn Energi Indonesia mendapatkan koneksi dengan buyer di Jerman melalui media sosial dan kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang dilakukan selama dua tahun.
"Upaya ini perlu diapresiasi karena menjalin bisnis dengan buyer Jerman memberikan tantangan dan pasarnya memiliki karakteristik tersendiri," ujar Eka.
Dalam prosesnya, PT Mahaquinn Energi Indonesia menghadapi sejumlah kendala. Aktivitas ekspor PT Mahaquinn Energi Indonesia dimulai pada 8 Januari 2022 dengan mengirimkan produknya menggunakan jasa angkutan laut di tengah kondisi biaya angkutan laut yang tinggi.
Baca Juga: Capai 14,5 Juta KUMKM, KemenkopUKM Ajak Seluruh Stakeholder Dukung Pendataan 2022
Selain itu, tidak semua jalur pengiriman bersedia mengangkut produk briket shisha yang tergolong dalam barang berbahaya. Setelah berhasil melalui berbagai kendala tersebut, kontainer tiba di pelabuhan Hamburg pada 5 Maret 2022 dan dirilis dari bea cukai Jerman pada 17 Maret 2022, lalu tiba di gudang buyer pada 23 Maret 2022.
"Dengan berbagai tantangan yang dihadapi selama proses pengiriman produk ke Jerman, pada akhirnya PT Mahaquinn Energi Indonesia telah mengirimkan produk yang sudah memenuhi spesifikasi sesuai kontrak dan telah menunjukkan hasil uji coba produknya yang memuaskan. Hal ini penting dilakukan untuk membangun kepercayaan dalam berbisnis dengan pebisnis Jerman," tambah Eka.
Eka menegaskan, ITPC Hamburg akan terus melakukan pendampingan kepada pelaku usaha Indonesia agar bisa melalukan ekspor.
Baca Juga: Kemendag Serahkan Daftar DIPA 1 dan 2 untuk Merevitalisasi Pasar Rakyat dan SRG
"Kami siap membantu dan mendampingi para pelaku usaha Indonesia, baik yang sudah atau yang belum menjadi binaan ECP PPEI, agar bisa menembus pasar global dan meningkatkan ekspornya,” pungkas Eka.
Berdasarkan data statistik perdagangan, pada 2021, nilai ekspor Indonesia ke Jerman untuk produk briket sebesar USD4.332. Berdasarkan data Trademap, Indonesia merupakan salah satu pemasok utama ke Jerman setelah Tiongkok.
Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Jerman tahun 2021 sebesar USD6 miliar atau meningkat 11,27 persen dibanding tahun 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: