Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kabar dari Tanah Suci, Alhamdulillah Indonesia Disebut Sebagai Negara Penting karena...

Ada Kabar dari Tanah Suci, Alhamdulillah Indonesia Disebut Sebagai Negara Penting karena... Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Abdullatif bin Abdulaziz mengungkap, Raja Salman dan Putera Mahkota Muhammad bin Salman sangat mengagumi masyarakat Indonesia.

"Indonesia memiliki tempat khusus di hati Raja Salman dan Putera Mahkota. Mereka sangat menghormati pemimpin Indonesia dan mencintai rakyat Indonesia. Bahkan, sejak sebelum kemerdekaan Indonesia," ujar Syaikh Abdullatif kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas di VIP Room Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Ya Allah! Jokowi Sudah Surati Raja Salman, tapi Arab Saudi Tetap Lakukan Eksekusi...

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Staf Ahli Menag Adiyarto Sumardjono, Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo, Sesditjen Bimas Islam Fuad Nasar, serta Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor ikut hadir mendampingi Menag dalam kesempatan tersebut.

Syaikh Abdullatif menuturkan, Indonesia termasuk negara yang penting di mata Kerajaan Arab Saudi. Bahkan, Saudi termasuk yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada masa Malik Abdul Aziz.

Di masa perjuangan, Saudi juga termasuk negara yang ikut menyuarakan kemerdekaan Indonesia.

"Kerajaan Saudi sangat memperhatikan Indonesia sejak masa lalu," tegas Syaikh Abdullatif, di depan Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, ada sejumlah alasan Saudi memperhatikan Indonesia.

Pertama, karena mayoritas masyarakat Indonesia muslim dan menganut paham Ahlu Sunnah Wal Jamaah atau Aswaja. Kedua, Indonesia pernah dizalimi di masa penjajahan.

Ketiga, karena hubungan keagamaan di mana hal itu lebih kuat dibanding hubungan lainnya. Keempat, Saudi tidak pernah ikut campur urusan dalam negeri negara mana pun.

Hubungan kedua negara dibangun atas dasar saling menghormati.

Kelima, Kerajaan Saudi dengan semua sahabatnya tidak menuntut balasan apa pun.

"Semua hubungan Saudi dengan negara sahabat, berdasarkan sikap saling menghormati dan mengupayakan tidak ada yang dizalimi," tandas Syaikh Abdullatif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: