Kisah Perusahaan Raksasa: Transportasi Kontainer CMA CGM Jadi yang Terbesar Ketiga di Dunia
Pada tahun 1998, CMA CGM berkembang setelah membeli Australian National Lines (ANL). Dengan demikian, dari satu kapal, empat karyawan, dan satu sambungan laut antara Beirut, Latakia, Livorno, dan Marseille, dalam beberapa dekade, CMA telah menjadi salah satu grup peti kemas dan transportasi terkemuka di dunia.
Pada tahun 2018, setelah ratifikasi OCEAN ALLIANCE (aliansi operasional terbesar antara perusahaan pelayaran dalam sejarah) dan nominasi Rodolphe Saadé sebagai ketua dan CEO, grup CMA CGM merayakan ulang tahun ke-40 pengenalan serangkaian inisiatif global baru.
Pada tahun 2005, perusahaan mendirikan CMA CGM Corporate Foundation for Children. Yayasan ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan anak-anak. Ini memiliki tiga misi: meningkatkan kehidupan sehari-hari anak-anak yang sakit, mempromosikan kesempatan yang sama bagi anak-anak dengan latar belakang miskin, dan mendorong pengembangan pribadi anak-anak cacat.
Ternyata selama bertahun-tahun, CMA CGM dan rakyatnya telah menjadi korban dari berbagai insiden terkait pengangkutan senjata. Nah, pada Oktober 2010, pihak berwenang Nigeria mengambil alih 13 kontainer yang membawa senjata ilegal Iran di Pelabuhan Apapa di Lagos.
Kontainer yang ditangkap ternyata berisi roket artileri (Katyushas) 107 mm, bahan peledak, dan amunisi. Juga, titik sasaran pengiriman mungkin adalah Jalur Gaza. Grup CMA CGM membuat pernyataan publik yang mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban deklarasi kargo palsu.
Diklaim bahwa senjata itu dikirim dalam paket yang ditandai sebagai 'wol kaca dan palet batu' dan bahwa pengirim Iran 'tidak muncul dalam daftar orang yang dilarang.'
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: