Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekuatan Tempur Ukraina Makin Mengerikan, Tentara Rusia Bisa Kaget

Kekuatan Tempur Ukraina Makin Mengerikan, Tentara Rusia Bisa Kaget Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, London -

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memastikan pihaknya bersama para sekutu telah sepakat untuk mengirimkan lebih banyak peralatan tempur ke Ukraina. Pasokan alat tempur ini guna membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia.

"Ada lebih banyak bantuan alat tempur yang akan dikirimkan ke Ukraina. Beberapa negara sudah bergerak maju, baik dengan ide-ide baru ataupun janji untuk memberikan bantuan baru berupa dana," kata Wallace, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Kerap Bersitegang dengan Volodymyr Zelenskiy, Orang Terkaya Ukraina Akhirnya Pulang Bantu Perang

Wallace mengatakan hal tersebut kepada para wartawan setelah Inggris menjadi tuan rumah bagi 35 mitra internasional pada pertemuan kedua Konferensi Internasional Donor Pertahanan untuk Ukraina (IDDCU).

Alat tempur yang akan dipasok, antara lain berupa sistem pertahanan udara dan pantai, artileri jarak jauh dan kemampuan artileri pembalas, kendaraan lapis baja, serta penambahan pelatihan dan dukungan logistik.

"Konferensi donor hari ini memperlihatkan tekad masyarakat internasional untuk membantu Ukraina dalam menghadapi invasi ilegal dan tanpa sebab yang dilakukan Presiden Putin melalui pasukan Rusia," demikian pernyataan Wallace yang dikeluarkan kemudian.

Dia mengatakan pihaknya sedang meningkatkan koordinasi untuk menambah dukungan militer serta memastikan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina makin kuat saat mereka terus berjuang mengusir tentara Rusia. Moskow menyebut invasi yang diluncurkan pada 24 Februari itu sebagai "operasi militer khusus".

Pemerintah Rusia mengatakan operasi khusus tersebut dilakukan untuk melucuti militer Ukraina dan membersihkan negara tetangganya itu dari pengaruh Nazi.

Ukraina dan negara-negara Barat menyebut pernyataan Moskow itu sebagai alasan tak berdasar untuk melancarkan perang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: