Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyesuaian Pertamax Dinilai Pengamat Cukup Tepat

Penyesuaian Pertamax Dinilai Pengamat Cukup Tepat Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Bogor -

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan, menilai keputusan PT Pertamina (Persero) dinilai cukup bijak dalam mengambil keputusan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liter.

"Suka tidak suka, mau tidak mau memang harus naik karena memang Pertamax masuk ke dalam jenis bahan bakar umum dimana Pertamina tidak mendapatkan kompensasi atau subsidi dari pemerintah," ujar Mamit saat dikonfirmasi WartaEkonomi, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Keputusan Pertamina Menaikkan Harga Pertamax Akan Berdampak ke 115 Juta Masyarakat

Mamit mengatakan, hal itu wajar dilakukan lantaran selama kurang lebih 3 tahun terakhir Pertamina tidak melakukan penyesuaian harga terhadap Pertamax.

Selain itu, kondisi harga minyak dunia yang sedang dalam posisi melonjak akibat adanya perang antara Rusia dan Ukraina akan membuat beban keuangan Pertamina semakin besar kalau tidak ditaikan.

"Tetapi saya secara pribadi mengapresiasi karena pertamina mau mendengarkan masyarakat terkait dengan kenaikan ini karena dari awal saya memyatakan jangaj sampai ke level psikologis konsumen pertamax yaitu di Rp15 ribu atau bahkan Rp16 ribu kalau sudah menyentuh ke level tersebut bisa dipastikan akan banyak yang hijrah ke Pertalite," ujarnya.

Baca Juga: Semua Harus Siap, BBM Pertamax Naik Harga, Ekonom Top Ungkap Hal Buruk yang Bisa Terjadi, Simak!

Lanjutnya, dengan ditetapkannya harga Pertamax di level Rp12.500 menurutnya masih bisa diterima oleh masyarakat. Pasalnya SPBU swasta lainya sudah di harga yang sama dan sudah cukup lama mereka di harga Rp12 ribu-an, 

"Saya kira kenaikan ini masih layak dan pertamina sangat memperhitungkan daya beli masyarakat karena kenaikan tidak terlalu tinggi karena kalau sampai ke level 16 ribu situasinya akan sangat memberatkan sekali," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: