Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

India Sepakat Tinggalkan Dolar Amerika, Langsung Jadi Sahabat Rusia

India Sepakat Tinggalkan Dolar Amerika, Langsung Jadi Sahabat Rusia Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia akan meningkatkan pemakaian mata uang non-Barat dalam perdagangan dengan negara lain seperti India, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Jumat.

Lavrov mengunjungi India untuk mencari dukungan dari negara yang telah lama dianggap sebagai sekutu Rusia itu.

Baca Juga: Inggris Rela Anggarkan 33 Juta Dolar buat Kirim Bantuan 6.000 Rudal ke Ukraina

Kunjungannya dilakukan sehari setelah AS dan Inggris menekan India untuk tidak mengganggu sistem keuangan berbasis dolar dan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasinya di Ukraina.

Lavrov memuji India sebagai sahabat yang tidak "memandang dari satu sisi" atas perang di Ukraina. India dan China adalah dua negara besar yang tidak mengutuk invasi Rusia.

Setelah Lavrov mengunjungi China pekan ini, Beijing mengatakan pihaknya "lebih bertekad" untuk memperluas hubungan dengan Rusia.

"Kita bersahabat," kata Lavrov dalam jumpa pers usai bertemu dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar.

Dia menambahkan India melihat krisis di Ukraina dengan "keseluruhan fakta dan tidak cuma secara sepihak". Bank sentral Rusia, kata Lavrov, sudah beberapa tahun membangun sistem komunikasi informasi keuangan dan India juga memiliki sistem serupa.

"Sangat jelas bahwa lebih banyak transaksi akan dilakukan melalui sistem ini dengan menggunakan mata uang nasional, bukan dolar, euro dan mata uang lainnya," kata dia.

Rusia adalah pemasok terbesar alat pertahanan ke India dan Lavrov mengatakan kedua negara akan menggunakan mekanisme rupee-ruble untuk memperdagangkan minyak, peralatan militer dan komoditas lain.

"Kami siap memasok barang apa pun yang ingin dibeli oleh India," katanya. 

"Saya yakin ada cara untuk melewati hambatan artifisial dari sanksi unilateral ilegal yang dibuat oleh Barat. Hal ini juga terkait dengan kerja sama di bidang teknik-militer," kata Lavrov menambahkan.

Dia juga mengatakan ada sejumlah kemajuan dalam perundingan dengan Ukraina.

"Status non-nuklir, non-blok, netral–itulah yang kini diakui sebagai kebutuhan mutlak," katanya. Lavrov juga bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelum kembali ke Rusia Jumat malam. Dialog dan Diplomasi

Lavrov mengatakan Rusia terbuka bagi India untuk memediasi Ukraina dan Rusia tapi dia mengaku belum mendengar usulan itu, sementara Jaishankar mengatakan India mendukung penyelesaian damai bagi konflik tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: