Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamax 92 Naik, Sofyano: Aksi Pertamina Tidak Bertentangan dengan Undang-Undang

Pertamax 92 Naik, Sofyano: Aksi Pertamina Tidak Bertentangan dengan Undang-Undang Pengendara motor mengisi sendiri kendaraannya dengan BBM di SPBU Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penurunan harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi pada 10 Februari 2019 lalu dan juga harga komoditas bahan makanan menjadi penyebab utama deflasi pada Februari 2019 sebesar 0,08 persen. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Energi, Sofyano Zakaria ikut merespons aksi Pertamina yang menaikkan harga jual BBM Non Subsidi yakni Pertamax 92.

Menurut dia, dengan disesuaikannya harga jual Pertamax, aksi Pertamina tersebut tidak bertentangan dengan Undang Undang dan Peraturan yang berlaku. 

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Uji Coba Pemanfaatan CNG, Dukung Pemanfaatan Energi Bersih di Bali

“Ini harus dipahami oleh Publik” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/4/2022).

Lanjutnya, ia mengatakan baik Badan Usaha swasta dan asing yang menjual BBM Non Susbsidi selama ini selalu menyesuaikan harga jual BBM Non Susbsidinya di level harga keekonomian yang jauh lebih tinggi dari harga jual yang ditetapkan badan usaha Pertamina Patra Niaga.

“Kenyataannya publik dan atau konsumen BBM di negeri ini tak menyoroti dan mempermasalahan ini” ujarnya lagi.

Baca Juga: Harga BBM Pertamax Naik, Ahok "Ditodong" Warganet: Pak Mohon...

BBM non Subsidi Pertamax RON 92, sudah punya pangsa pasar khusus yakni para konsumen yang umumnya paham kelebihan keunggulan BBM RON tinggi seperti Pertamax 92 atau juga Pertamax Turbo RON 98. 

Karenanyya, jika terjadi “migrasi” dari Pertamax 92 ke Pertalite akibat penyesuaian harga, maka ini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap Pertalite.

“Pemakai BBM RON Tinggi tergolong orang mampu yang butuh bbm berkwalitas, jika ada yang lari ke Pertalite pada akhirnya mereka akan kembali lagi ke Pertamax 92 dan yang setara dengan itu,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: