Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam 3 Tahun Terakhir, Ekspor Cangkang Sawit Indonesia Terus Meningkat!

Dalam 3 Tahun Terakhir, Ekspor Cangkang Sawit Indonesia Terus Meningkat! Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cangkang sawit berkontribusi cukup besar sebagai komoditas perdagangan ekspor nasional. Merujuk data Bea Cukai, sepanjang tiga tahun terakhir, ekspor cangkang sawit tumbuh seiring dengan permintaan pasar global.

Pada 2019, volume ekspor cangkang sawit tercatat 2,858 juto ton dengan nilai US$188,114 juta atau setara Rp2,61 triliun. Sementara pada 2020, nilai ekspor cangkang sawit meningkat 53,3 persen menjadi US$288,357 juta atau setara Rp4 triliun dengan volume ekspor sebanyak 3 juta ton.

Baca Juga: Kemenperin: Industri MInyak Goreng Sawit (MGS) Wajib Menyediakan MInyak Goreng Curah

Bahkan di tengah pandemi Covid-19, nilai ekspor cangkang sawit tumbuh 10,13 persen menjadi US$312,077 juta atau setara Rp4,45 triliun dengan volume ekspor mencapai 3,19 juta ton.

“Cangkang sawit yang tadinya sampah dan limbah ini telah berkontribusi kepada devisa ekspor termasuk penerimaan APBN. Kontribusi cangkang sawit terhadap APBN diperkirakan Rp1,2 triliun,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) Dikki Akhmar, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Senin (4/4/2022). 

Lebih lanjut dijelaskan Dikki, produk cangkang sawit menjadi bahan bakar alternatif yang banyak diburu sektor industri di banyak negara. Sepanjang 2021 harga cangkang sawit berkisar US$95/ton sampai US$105/ton free on board (FOB). Memasuki 2022, nilai ekspornya diperkirakan tembus US$118/ton.

Kenaikan harga cangkang, dijelaskan Dikki, lantaran faktor peningkatan permintaan akibat penggunaan energi baru dan terbarukan dalam program bauran energi di beberapa negara di dunia. Perlu diketahui, Jepang saat ini menjadi pangsa pasar terbesar cangkang sawit Indonesia dan diperkirakan akan terus menjadi pasar utama untuk komoditas tersebut.

“Tiap tahun kebutuhan Jepang sampai berjuta-juta ton, bahkan tahun 2022 diprediksi sampai 6,2 juta ton,” ujar Dikki. 

Jumlah produksi cangkang sawit dalam negeri diperkirakan sebanyak 11,3 juta ton. Pasokan cangkang diperoleh dari pabrik kelapa sawit yang tersebar dari Aceh sampai Papua Barat. 

Baca Juga: Ditjen Perdagangan Luar Negeri Catat Harga Referensi CPO Naik, Berbanding Terbalik dengan Biji Kakao

“Di tahun ini, potensi ekspor cangkang sawit diperkirakan akan terus meningkat. Ekspor bisa tembus Rp4,7 triliun untuk mendukung devisa negara,” ujar Dikki. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: