- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Ini Nih 5 Efek yang Jadi Biang Keroknya Harga Sawit Melambung Tinggi, Simak!
Tahun 2021 misalnya minyak sawit yang terserap untuk B30 mencapai sekitar 8 juta ton. Selain itu pungutan ekspor dan hilirisasi domestik juga mempengaruhi komposisi dan manajamen stok minyak sawit dunia di negara negara importir.
5. Ramadhan Effect. Ini sebetulnya perhelatan dunia yang terjadi setiap tahun. Biasanya pengaruh Ramadhan terjadi kenaikan konsumsi minyak nabati dunia sekitar 5-10 persen pada menjelang dan saat Ramadhan. Namun pada kondisi pasar minyak nabati dunia saat ini yang sedang “mendidih” efek Ramadhan diperkirakan makin besar.
Baca Juga: Waduh! Petani Sawit Ramai-ramai Putuskan Hubungan dengan 'Anak' Sinar Mas
Akibat Efek 1, 2, 3 dan 4 tersebut, stok minyak sawit dunia di negara-negara importir dunia (India, China, EU, dll) turun sekitar 30-40 persen dari posisi tahun 2018.
Artinya pasar minyak nabati dunia mengalami excess demand yang hebat, yang membuat harga minyak nabati dunia termasuk minyak sawit membubung tinggi.
Untungnya, Indonesia sejak tahun 2011 telah membangun benteng hilirisasi domestik berupa Pungutan Ekspor (PE) dan Bea Keluar (BK) sehingga gejolak pasar dunia yang berlebihan dapat diminimalisir ke dalam negeri.
Buktinya sampai saat ini meski menaik, harga minyak goreng di pasar domestik Indonesia masih termurah dibandingkan dengan harga minyak goreng di negara-negara dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar