Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Novel Bamukmin vs Henry Yosodiningrat, Anak Buah Amien Rais: Ditanya Beragama atau Tidak kok Marah

Novel Bamukmin vs Henry Yosodiningrat, Anak Buah Amien Rais: Ditanya Beragama atau Tidak kok Marah Kredit Foto: SINDONews
Warta Ekonomi, Jakarta -

Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengaku heran dengan sikap politikus PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat saat berdebat dengan Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin.

Dalam video yang viral itu, tampak Novel mempertanyakan agama Henry. Nah, Mustofa heran ketika Henry bukannya menjawab malah marah-marah.

"Ditanya beragama atau tidak, kok marah," kata Mustofa di akun twitternya @TofaTofa.

Sebelumnya, dalam acara Karni Ilyas Klub, hadir Novel dan Henry sebagai narasumber, keduanya membahas persidangan KM 50. Novel mengaku hasil vonis hakim lucu karena membebaskan oknum polri yang menembak mati Laskar FPI.

Novel mengaku aturan AD/ART FPI tiap anggota tidak diperbolehkan membawa senjata.

Tidak terima dengan ucapan Novel, Henry yang menjadi pengacara dua terdakwa polisi penembak laskar itu pun membantah ucapan Novel secara tegas. Sebab, berdasarkan fakta-fakta persidangan, laskar FPI disebutkan membawa senjata saat peristiwa KM 50.

"Anda tidak mengatakan sesuau fakta dari awal, soal setuju tak setuju putusannya berdasarkan fakta persidangan. Anda sudah mulai ngaco. Ini ndak ketemu," jawab Henry.

"Memang ndak bakal ketemu yang hak batil, ndak akan ketemu," timpal Novel.

Lantas Henry meminta Novel agar tidak berbicara di forum ILC. Novel pun heran dengan sikap Henry, sudah tahu akan beda pendapat, masih saja memaksakan hadir di ILC.

"Ah kau," ujar Henry Yoso dengan nada meninggi.

Novel pun menanyakan apakah Henry Yoso mempunyai akhlak atau tidak lantaran memotong omongannya terus. Tidak hanya itu, Novel pun menanyakan, perihal Henry Yoso menganut agama apa.

"Anda punya akhlak ga, anda beragama?" tanya Novel ke Henry.

"Heh kau, nanya beragama," jawab Henry dengan nada geram.

Henry pun meminta Novel tidak menceramahinya soal akhlak dan agama. Dia lantas menuding Novel hanya gaya-gayaan berbicara agar dilihat massa.

"Kau hebat sekali karena ingin dilihat oleh massa. Enggak usah gaya-gayaan sama saya lah, enggak usah nanya beragama atau tidak," kata Henry.

Novel pun menganggap Henry telah menuduhnya gaya-gayaan. Padahal, ia memang hadir di ILC untuk menjadi narasumber guna memberikan pendapatnya soal kejanggalan persidangan terkait tewasnya laskar FPI di KM 50.

"Omongan Anda ini nuduh gaya-gaya apa, hah?" kata Novel sambil menatap mata Henry.

Henry pun naik pitam lagi. Dia meminta Novel jangan lagi menanyakan perihal agama.

"Kau jangan nanya, kau beragama atau tidak," kata Henry sambil berteriak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: