Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tujuan hingga Tantangan Penyediaan Rumah untuk Milenial dan MBR

Tujuan hingga Tantangan Penyediaan Rumah untuk Milenial dan MBR Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya.

Selain itu, SMF juga melakukan penjajakan pembiayaan KPR/KPA, dan KPR indent dengan menargetkan pasar milenial dan kredit konstruksi bagi developer sebagai bentuk implementasi perluasan mandat perseroan.

"SMF mendapatkan mandat dari yang sebelumnya hanya refinancing atau pembiayaan terhadap KPR rumah siap huni sekarang sudah diperluas pembiayaan, baik itu untuk konstruksi, mikro perumahan, KPR indent kemudian sudah dieksplorasi sewa beli dan pembiayaan lainya terkait biaya perumahan sudah dibuka. Ini sedang dalam masa persiapan dan penjajakan mudah-mudahan bisa membantu mengakselerasi hunian bagi milenial dan MBR," jelasnya.

Bukan hanya itu saja, tantangan lain juga dihadapi oleh developer, di mana upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat memiliki hunian pribadi dengan program rumah untuk MBR dinilai perlu memperhatikan developer.

Wakil Direktur Utama Perum Perumnas Ono Febrianto Raharjo mengatakan, kebijakan pemerintah dalam program perumahan MBR dinilai sudah cukup terasa insentifnya bagi pembeli.

Hal berbeda dirasakan oleh para developer perumahan MBR yang masih belum merasakan dampak dari program tersebut.

"Perumahan MBR kebijakan ini banyak tujuannya ke end user, tapi pengembang ini belum begitu terasa insentif pemerintah. Untuk MBR seperti bunganya 5 persen dan jangka waktu hingga 20 dan 25 tahun terus untuk pengembangnya apa? Kami sebagai developer memang perlu stimulus untuk menunjukkan supply-nya seperti apa," ujar Ono.Ono mengatakan, berbicara MBR untuk pembeli menurutnya sudah sangat sempurna dimulai dari uang muka 1 persen, bantuan uang muka, dan bunganya 5 persen.

"Untuk sisi supply, yaitu developer berlomba ke sana karena untuk kami bicara nilai ekonomis mengembangkan MBR dan high rest kalau sama-sama jalan kan tentu saja marginnya lebih besar high risk. Jadi perlu ada fasilitas untuk pengembang," ujarnya.

Keinginan Milenial

Direktur Paramount Land, M Nawawi, menyebut ada beberapa kriteria yang menjadi fokus milenial dalam memiliki hunian. Hal tersebut diketahui setelah adanya riset sederhana yang dilakukan oleh calon pembeli ataupun pembeli properti milik Paramount Land.

Adapun keingingan yang mayoritas diungkapkan oleh kaum milenial di antaranya adalah lokasi yang tidak terlalu jauh dengan perkotaan.

"Berdasarkan riset kecil-kecilan terkait keinginan milenial itu yang pertama mereka selalu mengatakan lokasi tidak harus di tengah kota karena memang terkait dana yang dimiliki, kemudian terkait fasilitas dan akses yang membuat dia bisa memilih Paramount Petals," ujar Nawawi dalam acara webinar berjudul Properti sebagai Lokomotif PEN, Kamis (10/3/2022).

Nawawi mengatakan, karakteristik lain dari milenial adalah butuh ruang terbuka dan konsep green menjadi salah satu hal yang diincar. "Milenial butuh ruang terbuka kemudian konsep green itu benar dan sejalan dengan yang kami terapkan di Paramount Petals ini bahwa memang green menjadi konsep terbuka," ujarnya.

Selain itu, teknologi rumah dan lingkungan yang cerdas juga menjadi catatan kaum milenial, begitupun dengan fasilitas yang tersedia di daerah hunian seperti rumah sakit maupun sekolah dasar.

"Saya juga melihat fasilitas akan rumah sakit, sekolah itu merupakan hal yang penting ini bisa menjadi catatan buat PUPR betapa pentingnya fasilitas TK, SD, kemudian milenial maunya multifungsi dan sederhana. Kalau bisa ruang tengah bisa dimanfaatkan multifungsi dan lebih fleksibel," jelasnya.

Sebagai informasi, dalam 24 bulan terakhir masa pandemi perseroan mengalami peningkatan penjualan 43 persen dari 2019 dan kemudian di 2020 sejalan dengan pertumbuhan yang terjadi sampai dengan hari ini kenaikan penjualan 88 persen.

"Sepanjang 2020 kami mencatat 1.085 unit kemudian di 2021 ada 2.052 unit yang menjadi catatan adalah 500 unit di antaranya masuk ke dalam rumah millennials," tutupnya.

Potensi Angkat Ekonomi

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida mengungkapkan besarnya potensi mileinal untuk sektor properti di beberapa tahun mendatang.Potensi tersebut tidak terlepas dari mayoritas milenial telah memiliki penghasilan sendiri dan lebih mumpuni dalam konteks edukasi.

"Potensi milenial untuk properti sangat besar karena mayoritas sekarang berpenghasilan, memang milenial lebih mumpuni edukasinya secara rata-rara sehingga mereka lebih stabil dalam penghasilan dan mereka kebanyakan selama ini belum memiliki hunian," ujar Totok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: