Krisis Ekonomi Memburuk Menteri Sri Lanka Mundur Berjemaah
Organisasi pemantau internet NetBlocks mengatakan, data jaringan seketika menunjukkan bahwa Sri Lanka telah menerapkan pemblokiran media sosial secara nasional. Akses ke sejumlah platform, seperti Twitter, Facebook, WhatsApp, YouTube dan Instagram dibatasi.
Presiden Rajapaksa menetapkan keadaan darurat di tengah kenaikan harga-harga, kelangkaan bahan pokok dan pemadaman listrik bergilir. Kekuasaan darurat di masa lalu membolehkan militer menangkap dan menahan tersangka tanpa surat perintah.
Belum jelas apakah status darurat saat ini juga memungkinkan hal yang sama. Inspektur Polisi, Nihal Thalduwa mengatakan, 664 orang telah ditangkap karena melanggar aturan jam malam di Provinsi Barat, wilayah administratif paling padat penduduk yang mencakup Colombo.
Para kritikus mengatakan, penyebab krisis terburuk dalam beberapa dekade akibat negara salah urus ekonomi, hingga menimbulkan defisit kembar. Yaitu kekurangan anggaran dan defisit transaksi berjalan. Krisis saat ini diperparah pemotongan pajak besar yang dijanjikan Rajapaksa saat kampanye pemilu 2019, beberapa bulan sebelum pandemi Covid19 mulai menghantam ekonomi negara itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: