Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Dugaan Pelanggaran Etik Terawan Muncul Sejak 2013, IDI Beberkan Fakta Ini

Duh! Dugaan Pelanggaran Etik Terawan Muncul Sejak 2013, IDI Beberkan Fakta Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Menurut Dr. Beni, penundaan putusan itu juga sebagai bentuk penghormatan IDI, agar Terawan bisa lebih fokus sebagai Menkes dan mengemban tugas menuntaskan masalah kesehatan Indonesia.

"Tentu hal ini merupakan hak prerogatif seorang presiden yang merupakan pejabat publik. Tapi tindakan kita mencegah dahulu agar tidak seolah olah mencampuri urusan politik agar tidak mengganggu hak prerogatif, untuk menenangkan massa," papar dokter yang fokus pada masalah etik kedokteran Indonesia ini.

Baca Juga: Terawan Vs IDI Makin Panas! Dari Menteri Sampai DPR Ikut-Ikutan

Selanjutnya putusan itu kembali ditunda IDI, karena Indonesia sedang dihadapkan pada situasi genting yaitu pandemi Covid-19.

Apalagi di awal pandemi kata Dr. Beni, banyak tenaga kesehatan (nakes) termasuk dokter yang meninggal karena Covid-19, ditambah persoalan alat pelindung diri (APD) untuk nakes yang masih sangat terbatas.

"Sehingga semua perhimpunan ini kita lebih berkonsentrasi bersama pemerintah agar pandemi ini benar-benar dapat selesai," jelas Dr. Beni.

Baca Juga: Kuliti Metode Cuci Otak Terawan, IDI Buka-bukaan 5 Fakta Mengejutkan, Gak Disangka Ternyata...

Setelah sederet kondisi penundaan hasil keputusan Muktamar ke-30 itu, IDI lantas kembali mengadakan agenda tiga tahunan, kali ini Muktamar ke-31 di Banda Aceh yang salah satu keputusannya, menyatakan pemberhentian tetap Terawan sebagai anggota IDI.

IDI juga harus merealisasikan putusan itu 28 hari setelah putusan dikeluarkan, di Muktamar ke-31 yang selesai pada 25 Maret 2022 itu.

"Jadi memang tidak ada pembiaran pada hal ini dalam merealisasikan keputusan, yang kemudian pembahasan ini tetap dilakukan di internal MKEK, diskusi internal ini pertemuan dengan MKEK Pusat dan wilayah tetap dilakukan," tutup Dr. Beni.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: