Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Demo Mahasiswa Tuntut Jokowi, Ali Mochtar Ngabalin: Bagaimana Logikanya?

Soal Demo Mahasiswa Tuntut Jokowi, Ali Mochtar Ngabalin: Bagaimana Logikanya? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi sudah bergerak menyuarakan penolakan wacana Presiden Jokowi jabat 3 periode. Para intelektual muda itu minta Jokowi menyampaikan pernyataan resmi menolak perpanjangan masa jabatan Presiden.

Barisan mahasiswa juga mengancam akan bergerak turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar. Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan sikap Jokowi sudah tegas. Dia pun mengkritik sikap mahasiswa yang tak semestinya melayangkan ultimatum kepada Kepala Negara.

Baca Juga: Aksi Demo Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode, Faldo Maldini: Mau Aksi Sebesar Apa pun, Silakan...

"Bagaimana logikanya? Mahasiswa memberi waktu dua hari kepada presiden. Kalau main ancam-ancam itu bagaimana logikanya? Itu yang abang nggak bisa jelaskan bagaimana mendudukkan logikanya," kata Ngabalin kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).

Ngabalin menyarankan agar mahasiswa mengikuti perkembangan yang ada. Sebab, dalam beberapa kesempatan Presiden kerap mengungkapkan dukungannya agar pemilu tetap berlanjut.

"Apa dengan presiden menetapkan 14 Februari pelaksanaan Pemilu 2024 kemudian regulasi turunannya UU 7 2017, kemudian proses tanggal semua dari KPU dan Presiden memberi persetujuan? Bukankah memberikan jawaban kepada publik ada program penetapan pelaksanaan Pemilu 2024?" ujar eks Anggota DPR itu.

Dia menekankan bahwa Jokowi sudah berulang kali menyampaikan menolak wacana tiga periode. Kata dia, konstitusi tidak mengatur soal perpanjangan masa jabatan Presiden. "Kalau katanya orang pintar, narasi 3 periode dan perpanjangan berbeda. Apakah mereka paham konstitusi mengatur periode masa presiden dan tidak mengatur perpanjangan? Itu tidak jadi bagian," ujar Ngabalin.

Kemudian, ia menyampaikan tindakan mahasiswa yang mengultimatum Jokowi selaku kepala negara bukanlah sifat yang baik. Menurut dia, mahasiswa harus bisa menyampaikan pendapat dengan sikap yang baik.

"Kepala negara loh ini. Jadi, ya negeri ini kan pewaris takhta pertama mahasiswa. Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini," tuturnya. "Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, nggak usah main ancam. Itu bukan watak mahasiswa," jelas Ngabalin.

Sebelumnya, massa mahasiswa dari sejumlah elemen kesatuan menggelar demo di wilayah dekat Istana Negara pada Jumat, 1 April 2022. Aksi mahasiswa menyuarakan penolakan wacana penundaan Pemilu 2024. Sebab, penundaan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: