Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Jokowi Sedang Cuci Tangan, Demokrat: Kalau Cuma Semprot Sana-sini, Buat Apa?

Nilai Jokowi Sedang Cuci Tangan, Demokrat: Kalau Cuma Semprot Sana-sini, Buat Apa? Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (3/10/2021). Dalam keterangannya Zaky meminta agar KSP Moeldoko dan Yusril Ihza Mahendra yang ditunjuk sebagai kuasa hukum tidak melakukan gugatan hukum terhadap Partai Demokrat yang sah. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat meminta Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kerja nyata untuk mengubah dan memperbaiki kehidupan sehari-hari rakyat. Demokrat juga menganggap Jokowi sedang cuci tangan.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi sikap Jokowi yang melarang menterinya berbicara penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Baca Juga: Jokowi Kasih Instruksi, Eh! Anak Buah Prabowo Ngotot 3 Periode: Jangan Ragu, Jangan Mundur!

"Terkesan mencari sensasi belaka, tanpa ada perubahan secara signifikan dalam substansi kebijakan maupun kinerja," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (7/4).

Dia juga menyebutkan saat ini rakyat butuh minyak goreng, bahan pokok tersedia dengan harga terjangkau, bahan bakar minyak dengan biaya yang normal. "Kalau semprot sana-sini, tanpa ada perubahan dan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat, ya, buat apa?" lanjutnya.

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menyebutkan aksi teguran presiden kepada para menterinya yang diumbar ke publik, membuat rakyat menilai Presiden Jokowi sedang menyalahkan para pembantunya. 

"Cuci tangan atas permasalahan dan ketidakmampuan pemerintahan saat ini dalam memastikan sembako dan BBM tersedia dengan harga terjangkau untuk rakyat," ujar Herzaky.

Dia lantas menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan tidak ada visi misi menteri. "Semua kegagalan dan keberhasilan pemerintahan saat ini adalah tanggung jawab presiden. Menteri hanya pelaksana, pembantu presiden," tegasnya.

Pria yang juga didapuk sebagai juru bicara Demokrat itu juga mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang enggan melakukan reshuffle jika merasa para menteri tidak bisa melaksanakan visi misi Kepala Negara.

"Lalu, mengapa presiden tidak menggantinya saja dengan sosok lain yang diyakini lebih mampu? Bukan malah mengumbar kemarahan ke publik," jelasnya.

Herzaky juga menanyakan apakah presiden sudah tidak bisa mengontrol para menterinya lagi sehingga perlu menunjukkan kemarahan di depan publik.

"Atau, jangan-jangan, ada sesuatu yang membuat presiden tersandera? Tidak bisa mengganti para menteri atau pembantunya yang dirasa beliau tidak berkinerja baik?" pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: