Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politikus PDIP Beri Saran Pilih Menteri ke Jokowi: Jangan Langsung Prat Pret

Politikus PDIP Beri Saran Pilih Menteri ke Jokowi: Jangan Langsung Prat Pret Kredit Foto: Antara/BPMI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai pendukung utama Presiden Joko Widodo, PDI Perjuangan, menyampaikan pesan khusus di akhir masa jabatannya sebagai presiden.

Dalam pesan itu, partai berlambang banteng moncong putih itu mengingatkan Jokowi dan para menteri untuk tidak asal-asalan dalam bekerja. Dengan begitu, akan diraih hasil kerja yang baik di akhir masa jabatan Jokowi memimpin negeri ini.

Baca Juga: Gerindra Mau Pertemukan Gibran-Prabowo, Tak Terduga Begini Respons PDIP

Pesan ini disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Bambang Wuryanto menanggapi amarah Presiden Joko Widodo pada anak buahnya yang mewacanakan penundaan pemilu. Jokowi ingin agar para menteri lebih fokus kerja untuk rakyat.

"Maka kalau milih menteri ke depan, memilih pemimpin itu, cek lah track record-nya. Karena dari jejak rekamnya itu akan muncul, tiga hal dia pasti akan keluar karakternya ini, kayak apa SMP, kayak apa SMA, kayak apa perguruan tingginya, kayak apa terus bekerja, dilacak terus," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (7/4).

Bambang Pacul lalu mengambil contoh cara Presiden ke-2 RI Soeharto dalam memilih menteri. Di mana, ada tracing atau pelacakan selama dua tahun untuk mengetahui karakter menteri yang akan diangkat.

Soeharto bahkan harus menikahkan Akbar Tanjung dengan Krisnina Maharani terlebih dahulu sebelum mengangkat mantan ketum Golkar itu menjadi menteri. Tujuannya, agar Akbar Tanjung memiliki karakter lembut ketika menjabat menteri.

"Izin contoh Pak Akbar Tanjung untuk menjadi menteri dinikahi dulu dengan Mbak Nina agar ada karakter yang lebih soft. Sampai begitu lho," katanya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan agar Jokowi memilih menteri yang kompeten dan memiliki rekam jejak yang bagus.

"Jadi track record-nya, muncul karakter integritas, muncul kompetensi. Jangan langsung prat pret. Ini juga butuh ketelitian," demikian Bambang Pacul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: