Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Biaya Produksi Cabai Rawit Rp 21,3 Juta

Warta Ekonomi -

WE Online, Gorontalo - Hasil Survei Hortikultura Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, total biaya produksi tanaman cabai rawit persatu hektar untuk sekali musim tanam yang dipanen sendiri tahun 2014 mencapai Rp 21,3 juta.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan biaya produksi usaha tanaman cabai rawit yang paling besar adalah untuk upah pekerja sebesar 73,65 persen terhadap total pengeluaran.

"Selain itu, biaya produksi untuk sewa lahan juga tergolong besar, yaitu mencapai 13,48 persen," katanya, Kamis (25/12/2014).

Sementara biaya produksi tanaman cabai merah juga mencapai Rp23,5 juta, dimana yang paling besar adalah upah pekerja sebesar 46,61 persen terhadap total pengeluaran.

Biaya produksi untuk pemupukan dan sewa lahan juga tergolong besar, yaitu mencapai 10,34 persen dan 10,59 persen. Ia menjelaskan, dari hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan kegiatan usaha tanaman hortikultura berasal dari biaya sendiri, pinjaman dengan bunga, dan pinjaman tanpa bunga.

Sumber pembiayaan terbesar kegiatan usaha tanaman hortikultura berasal dari biaya sendiri, yaitu pisang 99,56%, jeruk sebesar 98,83 persen, cabai rawit sebesar 96,03 persen dan cabai merah sebesar 83,67 persen.

Menurut Eko, hasil produksi usaha tanaman hortikultura paling banyak dijual ke pedagang pengumpul. Persentase rumah tangga usaha tanaman cabai merah yang menjual ke pedagang pengumpul sebesar 71,04 persen, cabai rawit sebesar 62,07 persen, jeruk sebesar 96,28 persen, dan pisang sebesar 73,60 persen. Sedangkan penjualan hasil produksi tanaman cabai merah, cabai rawit, jeruk, dan pisang juga dijual ke pasar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: