Kisah Perusahaan Raksasa: Xiaomi, Startup dari China yang Pamornya Mendunia
Xiaomi juga mencantumkan umpan balik konsumen sebagai salah satu area utama mereka di mana mereka fokus untuk memastikan bahwa produk selalu memuaskan.
Selain itu, mereka tidak memiliki toko fisik di seluruh dunia dan lebih memilih untuk menjual produk mereka dari toko online eksklusif, yang selanjutnya mengurangi biaya yang akan mereka keluarkan jika tidak. Ini bersama dengan buzz pemasaran yang hampir gratis yang diciptakan oleh kualitas mereka adalah alasan kesuksesan besar mereka secara internasional.
Pada 2015, itu mengembangkan berbagai elektronik konsumen. Pada tahun 2020, perusahaan menjual 146,3 juta smartphone dan sistem operasi MIUI-nya memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan.
Pada kuartal kedua tahun 2021, Xiaomi melampaui Apple Inc. untuk menjadi penjual smartphone terbesar kedua di dunia, dengan pangsa pasar 17 persen, menurut Canalys. Ini juga merupakan produsen utama peralatan termasuk televisi, senter, kendaraan udara tak berawak, dan pembersih udara menggunakan Internet of Things dan ekosistem produk Xiaomi Smart Home.
Xiaomi menjaga harganya tetap dekat dengan biaya produksi dan tagihan biaya bahan dengan mempertahankan sebagian besar produknya di pasar selama 18 bulan, lebih lama dari kebanyakan perusahaan smartphone.
Perusahaan juga menggunakan pengoptimalan inventaris dan penjualan kilat untuk menjaga inventarisnya tetap rendah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: