Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik 75%, AXA Financial Indonesia Bukukan Laba Rp125,9 M di 2021

Naik 75%, AXA Financial Indonesia Bukukan Laba Rp125,9 M di 2021 Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT AXA Financial Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp125,9 miliar pada 2021. Angka ini meningkat 75% bila dibandingkan dengan capaian laba pada 2020 yang tercatat senilai Rp71,8 miliar.

"Capaian ini sudah termasuk pendapatan unit asuransi syariah sebesar Rp2,5 miliar," kata Bukit Rahardjo, Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia, saat konferensi pers Paparan Kinerja Bisnis 2021 AXA Financial Indonesia di Jakarta Selatan, Rabu (13/4).

Baca Juga: Gandeng Good Doctor, AXA Luncurkan Layanan Asuransi Baru

Adapun total aset perusahaan saat ini tercatat senilai Rp6,45 triliun yang berasal dari aset konvensional dan syariah. Perolehan ini meningkat 1,5% dibanding periode tahun sebelumnya.

Selain itu, perusahaan juga menunjukkan total pendapatan yang naik 1,3% dengan premi sebesar Rp1,32 triliun. Bukit menjelaskan, produk asuransi kesehatan menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan perusahaan, yakni sebesar 47%. Sementara, sisanya disumbang oleh produk asuransi unit link sebesar 28% dan asuransi jiwa tradisional sebesar 25%.

"Total pendapatan premi 89% berasal dari jalur distribusi keagenan dan 11% jalur distribusi alternatif untuk menghubungkan nasabah-nasabah terutama yang di luar Pulau Jawa," jelas dia.

Untuk mempertahankan jalur distribusi, AXA Financial Indonesia aktif merekrut agen baru sebanyak 1.831 agen. Dengan penambahan ini, total agen aktif AXA Financial Indonesia mencapai 5.000 agen.

Kesehatan kondisi keuangan AXA Financial Indonesia juga tercermin dari rasio solvabilitas atauĀ Risk Based Capital (RBC) sebesar 406%. Dalam bisnis asuransi jiwa konvensioonal, angka ini berada di atas minimum persyaratan rasio solvabilitas 120% yang diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara RBC dari unit usaha syariah tercatat sebesar 9,341%.

"Capaian-capaian ini memperlihatkan bagaimana kamiĀ resilience dan kokoh di 2021," tutur Bukit.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: