Director Of Technology Xurya Daya Indonesia, Edwin Widjonarko menyebut terdapat beberapa tantangan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia.
Permasalahan pertama adalah terkait mahalnya biaya pengembangan PLTS di Indonesia. Edwin mengatakan bahwa di Indonesia untuk mendapatkan pinjaman untuk PLTS masih sulit dilakukan.
Baca Juga: Simak Nih Gimana Besarnya Potensi dan Manfaat PLTS di Indonesia
"Biasanya kita tidak ada pinjaman dari bank. Kalau di Amerika Serikat sudah ada pinjaman untuk PLTS, tidak adanya juga instrumen financial yang lainnya, dan insentif dari pemerintah juga tidak ada," ujar Edwin dalam Webinar, Rabu (13/4/2022).
Edwin mengatakan, permasalahan lainnya adalah teknis atau pola pikir daripada masyarakat Indonesia sendiri yang masih belum memahami keunggulan daripada PLTS.
"Dari bagian teknisnya memang ada kekurangan teknis,waktu itu dimana sering kali PLTS dianggap tidak mumpuni, 2 tahun saja sudah rusak," ujarnya.
Guna menghadapi itu semua, Edwin menyebut perusahaannya menyiapkan program penyediaan panel surya dengan sistem rental hingga siap pakai.
Dalam sistem ini perseroan membantu dengan mendesain dan berpartner dengan para EBC dan melakukan operation maupun maintenance sehingga kualitasnyapun terjaga sampai akhir masa service peralatan tersebut.
Baca Juga: KIIC-SUN Energy Bangun Instalasi PLTS pada Instalasi Pengolahan Air Bersih dan Air Limbah Kawasan
"Jadi kendala teknis itu seharusnya sudah hilang, jadi kita adalah yang pertama di indonesia yang menawarkan paket yang tanpa investasi dengan menggunakan rental sampai sekarang ini kita sudah ada lebih dari 90 customer beberapa nama besar seperti Tokopedia, Traveloka dan banyak lagi," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar