- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Anggota G20 Sepakat NZE 2060, ESDM Yakin Skenario CCUS Berkontribusi Kurangi Emisi CO2 Global
Dalam kesempatan yang sama, Chair of ETWG G20 2022 Yudo Dwinanda Priadi mengatakan bahwa tema utama Presidensi G20 Indonesia adalah Recover Together, Recover Stronger dengan tiga pilar, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi Berkelanjutan. Pilar Transisi Energi Berkelanjutan diadakan di bawah Energy Transitions Working Group (ETWG) dengan tiga prioritas yaitu aksesibilitas, teknologi, dan pembiayaan.
Yudho memaparkan, COP26 Glasgow dan beberapa konferensi internasional tentang transisi iklim dan energi menyepakati bahwa CCS/CCUS sebagai salah satu solusi utama untuk mengurangi emisi karbon dan bertransformasi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Buntut Laporan Laman VERRA, KLHK Minta Validasi Proyek Karbon Hutan Harus sesuai Regulasi RI
Untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Paris Agreement, diperlukan program besar-besaran untuk mengurangi emisi CO2 global dari 40 juta ton menjadi 5,6 miliar ton dalam 30 tahun ke depan yang akan datang dari CCUS pada industri besi dan baja, bahan kimia, kilang, dan pembangkit listrik. Dalam lingkup regional, skenario CCUS yang ambisius di ASEAN akan membutuhkan investasi besar-besaran sebesar US$1 miliar per tahun pada tahun 2030.
Tantangan utama teknologi CCS/CCUS adalah membuat harganya lebih terjangkau. Biaya untuk menangkap CO2 akan menyumbang porsi terbesar sekitar 70-75% dari total biaya CCUS. Ini bervariasi tergantung pada struktur geologi lokal, kedekatan dengan kawasan industri, dan dukungan peraturan pada proyek percontohan CCUS.
Dalam aspek kebijakan dan regulasi di tingkat global, regional dan nasional harus disesuaikan agar pasar karbon dan penetapan harga karbon dapat mendukung pengembangan CCS/CCUS. Dalam model bisnis, skema bisnis yang lebih inovatif dapat diatur untuk membuat proyek CCS/CCUS layak dan dapat diterapkan.
"Untuk mencapai keterjangkauan solusi iklim ini, kita perlu memasukkan harga CCS/CCUS ke dalam biaya produksi, sambil meningkatkan regulasi yang solid di sektor migas. Jika langkah-langkah itu bisa dilakukan, setidaknya akan memungkinkan sektor migas dan juga sektor kelistrikan untuk menjalankan proyek CCUS dengan basis komersial," kata Yudho.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum