Pengakuan tersangka pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo di depan Gedung DPR/MPR karena mengaku kesal.
Salah satu tersangka pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando mengaku kesal dengan tulisan korban di media sosial.
Baca Juga: Tanggapi Soal Pengeroyokan Ade Armando, Rocky Gerung: Kelakuan Dia Menunjukan Arogansi!
“Saudara Muhammad Bagja menyampaikan dalam pemeriksaan bahwa yang bersangkutan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban di media sosial,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Rabu, 13 April 2022.
Sedangkan tersangka kedua, yakni atas nama Komarudin mengaku ikut mengeroyok Ade Armando karena situasi yang ada di tempat kejadian perkara.
Untuk motif tersangka ketiga atas nama Dhia Ul Haq masih belum bisa disampaikan karena yang bersangkutan baru saja ditangkap pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Selain tiga tersangka tersebut, masih ada tiga tersangka pelaku pengeroyokan yang masih buron atas nama Ade Purnama, Abdul Latief dan Abdul Manaf.
Selain itu, polisi juga telah menangkap satu orang provokator pengeroyok Ade Armando, yakni Arif Pardiani.
“Di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata ‘Ade Armando sudah mati’ dan ‘Semua, turun semua yang ada di Jakarta’,” tutur Zulpan.
Diketahui, pegiat media sosial (medsos) sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dikeroyok oleh massa saat mengikuti demonstrasi mahasiswa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Komplek Parlemen Senayan.
Ade diselamatkan petugas dari amuk massa yang berada di lokasi unjuk rasa.
Baca Juga: Grace Natalie Cium Ada Kelompok Gelap Susupi Demo Mahasiswa Hingga Ade Armando Dihajar Massa
Ade menderita luka di bagian kepala sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: