Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Jaga Keselamatan, Menhub Budi Karya Sarankan Mudik Lebih Awal

Demi Jaga Keselamatan, Menhub Budi Karya Sarankan Mudik Lebih Awal Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (15/4), menyarankan masyarakat mudik lebih awal untuk menghindari risiko kemacetan lalu lintas.

"Memang kita menyarankan bahwa saudara-saudara kita kalau bisa mudiknya lebih awal. Mulai tanggal 25 atau 26 April," kata Budi Karya usai memimpin rapat koordinasi "Simulasi Pergerakan dan Antisipasi Puncak Arus Lalu Lintas di Jalan Tol Pada Masa Mudik Lebaran Tahun 2022" di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, dilansir dari siaran pers, Jumat (15/4/2022).

Dalam kesempatan yang sama dalam keterangannya itu, Ia juga mengecek kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek. 

“Nanti dari jalur tol dari Bekasi, Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi akan terjadi kepadatan pada masa mudik lebaran nanti," ucapnya.

Baca Juga: Waktu Mudik Tiba, Pemerintah Antisipasi Secara Khusus Jalur Bekasi-Semarang dan Merak-Bakauheni

Budi Karya mengatakan untuk simulasi rekayasa lalu intas ini dilakukan sebagai ujicoba, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” jelas Menhub.

Dia menambahkan diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri.

“Sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan diantaranya yaitu, Contra flow, One Way dan Ganjil Genap," ucap dia. 

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan saat ini tengah didiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan. 

“Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” kata Menhub.

Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47% dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).

“Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45% dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni," kata dia.

Untuk itu juga Budhi menginginkan para pemudik dapat mematuhi kebijakan yang berlaku.

“Pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif," ucap Budhi 

Hal ini diharapkan, perjalanan mudik dapat berlangsung dengan lancar dan penuh kegembiraan, setelah dua tahun ini masyarakat tidak melakukan mudik akibat pandemi Covid-19. Selain itu, untuk mengantisipasi tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai masa mudik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: