Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Tanah Air Mampu Penuhi Kebutuhan Produk Inovasi Teknologi Dalam Negeri

UMKM Tanah Air Mampu Penuhi Kebutuhan Produk Inovasi Teknologi Dalam Negeri Kredit Foto: PT Alam Virtual Semesta (AVS)

Melalui business matching ini, pihaknya bisa lebih jauh mengenalkan produk kepada instansi pemerintah maupun swasta. Kemudian AVS bisa menjalin lebih banyak interkoneksi. "Kami belum masuk e-kalatognya LKPP, karena business matching ini kami jadi tahu caranya dan bisa mengurus sertifikasi TKDN lebih baik. Diharapkan acara ini banyak membantu UKM," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, business matching membantu mempertemukan kebutuhan pemerintah dan UMKM. "Kita jadi tahu berapa sih kebutuhan pemerintah. Kalau ada gap ya kita bisa siapkan industrinya untuk memenuhi gap tersebut," kata Hanung.

Baca Juga: Siap Dampingi Koperasi Kecil di Bajawa, Komoditas Kopi di NTT Jadi Perhatian Kemenkop-UKM,

Diirnya pun mendorong lebih banyak lagi produk inovasi yang harus dikenalkan ke publik, sehingga pemanfaatannya akan lebih besar. "Bahwa banyak dari kita ini, juga baru tahu kalau anak-anak muda Indonesia bisa membuat teknologi tersebut," ucapnya. 

Hanung menyebut, saat ini market inovasi produk berbasis teknologi sangat luas. Ketersediaan barang pun bisa dipenuhi di dalam negeri, sehingga tak perlu lagi mengimpor dari Tiongkok. 

Baca Juga: Mantap! Percepat Penyerapan Produk Dalam Negeri, KemenKopUKM Gelar Business Matching Tahap 2

"Teman-teman kita ini bisa membuat alat simulasi las untuk pendidikan. Penerbangan juga bisa, tergantung permintaannya. Bahkan bedah anatomi, menembak simulator juga ada. Salah satu tujuan kita memperkenalkan apa yang sudah anak bangsa bisa buat," ungkap Hanung.

Untuk itu, pihaknya memohon dukungan dari semua pihak, guna mensukseskan kegiatan Business Matching Tahap Kedua ini. Sementara dari pihak penyedia dalam hal ini UMKM, diharapkan untuk masuk dalam ekosistem LKPP, baik melalui e-katalog maupun bela pengadaan. "Semoga Kementerian/Lembaga (K/L) daerah juga tak ragu-ragu beli produk lokal yang sudah teruji," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: