Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKKS dari Wilmar Group Dijadikan Media Tanam Budidaya Jamur Merang

TKKS dari Wilmar Group Dijadikan Media Tanam Budidaya Jamur Merang Petani membersihkan jamur merang (Volvariella volvacea) usai panen di Desa Tanjung Seulamat, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Rabu (11/8/2021). Budi daya jamur merang dengan menggunakan media organik tersebut mampu menghasilkan 10 sampai 25 kilogram per hari yang dipasarkan ke pasar Aceh Besar dan Banda Aceh dengan harga jual Rp60 ribu per kilogram. | Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Tania Selatan, Wilmar Group memasok tandan kosong kelapa sawit (TKKS) untuk dimanfaatkan sebagai media tanam budidaya jamur merang oleh Kelompok Usaha Bersama Karya Mandiri di Desa Sinar Harapan Mulya, Kabupaten Ogan Kemiring Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kerjasama tersebut telah terjalin sejak 2015 lalu.

Ketua Kelompok Usaha Karya Mandiri Bersama Yasin Efendy mengatakan, pihaknya membutuhan 40 ton TKKS untuk media tanam jamur. Dengan harga TKKS sebesar Rp400 ribu per truk yang berisi empat ton, pembudidaya jamur tersebut harus mengeluarkan biaya hingga Rp4 juta per bulan untuk media tanam.

Baca Juga: Fakta di Balik Hoaks Soal Lingkungan di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit

"Dengan bantuan pasokan dari perusahaan, kami terbantu karena mengurangi biaya produksi," kata Yasin dilansir dari laman InfoSAWIT pada Selasa (19/4/2022). 

Saat ini, kelompok usaha yang beranggotakan delapan orang tersebut memasarkan produknya ke pasar tradisional setempat. Dari lima kumbung (rumah) jamur yang dikelola, mereka mampu panen setiap hari dan menghasilkan 30 kg sekali panen.

Dengan harga jual jamur merang sebesar Rp20 ribu per kg, kelompok usaha tersebut mampu mengantongi Rp18 juta per bulan. Hingga saat ini mereka belum berencana memproduksi olahan jamur karena seluruhnya diserap oleh pasar.

Baca Juga: Integrasi Sawit-Sapi Berdampak Negatif, Benarkah? Ini Kata Peneliti Puslitbang

Menurut Yasin, usaha budidaya jamur tersebut mampu memberikan tambahan pemasukan bagi anggota kelompok, yang mata pencaharian utamanya yakni bertani karet. 

Community Development Supervisor PT Tania Selatan Sunardi Reza menjelaskan, bantuan pasokan TKKS tersebut merupakan salah satu implementasi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Selain di OKI, pihaknya telah membantu delapan kelompok usaha budidaya jamur merang lainnya di delapan desa di Kabupaten Musi Banyuasin. Selain memasok TKKS untuk media tanam, perusahaan juga memfasilitasi pembangunan kumbung senilai Rp5,3 juta per unit.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: