Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wilmar International Catat Peningkatan Laba Bersih Inti 5% di Semester Pertama 2024

Wilmar International Catat Peningkatan Laba Bersih Inti 5% di Semester Pertama 2024 Kredit Foto: Getty Images/Jonathan Boonzaier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu grup agribisnis terkemuka di Asia, Wilmar International Limited, melaporkan peningkatan laba bersih inti sebesar 5% menjadi US$606,3 juta untuk semester pertama, 30 Juni 2024 lalu. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, Wilmar berhasil membukukan laba sebesar US$577,2 juta.

Adapun laba bersih yang mencakup kerugian dari item non operasional menyentuh angka US$579,6 juta. Angka tersebut naik dari yang semula US$550,9 juta pada semester pertama di tahun 2023 lalu. Peningkatan laba tersebut ditengarai karena faktor kinerja yang lebih baik di segmen Produk Pakan & Industri serta Produk Makanan. Kendati demikian, terdapat juga penurunan kontribusi dari usaha asosiasi, patungan, dan operasi penggilingan gula.

Baca Juga: Selain Wilmar dan Musim Mas, Ini Taipan Sawit Penerima Subsidi Biodiesel

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Wilmar International Limited, Rabu (2/10/2024), pendapatan Wilmar Grup secara keseluruhan mengalami penurunan sebanyak 5% menjadi US$30,93 miliar dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu yakni US$32,54 miliar. Adapun penurunan harga komoditas menjadi faktor utama turunnya pendapatan raksasa taipan sawit tersebut. Meskipun, sebagian tertutupi oleh volume penjualan yang lebih tinggi selama periode tersebut.

Segmen yang mencatatkan peningkatan laba sebelum pajak yang signifikan sebesar 77% adalah segmen Produk Makanan yang mencakup produk konsumen, kemasan menengah, dan grosir. Laba yang tercatat sekitar US$146,3 juta pada semester pertama 2024 ini. sementara pada periode yang sama tahun lalu, tercatat Wilmar memperoleh laba sebesar US$82,7 juta.

Faktor dari peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan volume penjualan dan penurunan harga komoditas yang menyebabkan biaya bahan baku lebih rendah. Bahkan, secara keseluruhan volume penjualan untuk Produk Makanan tumbuh sebesar 7% menjadi 15,6 juta metric ton dengan pertumbuhan di semua sub-segmen.

Baca Juga: Kenali Hosted PBX Telkom, Solusi Komunikasi Bisnis Modern Berbasis Cloud Tanpa Perangkat Tambahan

Selanjutnya, segmen Produk Pakan dan Industri yang meliputi minyak tropis, biji-bijian dan gula melaporkan adanya pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 34% menjadu US$534,0 juta dari yang semula di periode pertama tahun 2023 lalu adalah US$399,0 juta. Penyebab utama dari meningkatnya laba segmen ini adalah adanya peningkatan volume penjualan dan margin penghancuran yang lebih baik pada kuartal kedua tahun 2024. Volume penjualan keseluruhan utnuk produk Pakan dan Industri ini meningkat sebesar 8% menjadi 30,2 juta metric ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: