Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Indonesia Melalui Biodiesel Meraih Net Zero Emission

Komitmen Indonesia Melalui Biodiesel Meraih Net Zero Emission Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah penyelenggaraan 3rd Palm Biodiesel Conference 2022 pada 24 Maret 2022 di Yogyakarta, Indonesia. Konferensi ini merupakan kegiatan dalam kerangka G20 atau Road to G20 yang diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan pertama Kelompok Kerja Transisi Energi G20 di bawah Presidensi Indonesia.

Dalam pembukaan kegiatan ini hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, sebagai Ketua CPOPC dan Ketua Presidensi Indonesia di G20, bersama dengan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin.

Baca Juga: Komitmen Capai Energi Bersih, Menko Airlangga Tegaskan Program Biodiesel Bagian dari Road to G20

"Bersama dengan negara-negara produsen minyak sawit lainnya, kami ingin menunjukkan mandatori biodiesel sebagai bagian dari event Road to G20 yang diadakan bersamaan dengan meeting G20 Energy Transitions Working Group di Yogyakarta," ujar Airlangga, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Selasa (19/4/2022). 

Lebih lanjut ditegaskan Airlangga, Indonesia berkomitmen mengakselerasi transisi energi bersih melalui kebijakan biodiesel untuk meraih net zero emission. Komitmen menggunakan minyak sawit sebagai bahan dasar biofuel akan mendukung Indonesia mencapai target keamanan energi dan bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Baca Juga: Soal Isu G20, CASE: Pendanaan Transisi Energi Lewat De-risking Kebijakan Harus Diprioritaskan!

Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan, pasar biodiesel di dunia terus meningkat karena biodiesel telah diperkenalkan ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Sementara itu, Malaysia tetap berkomitmen untuk mengadopsi program B20, meskipun harga minyak sawit mentah dalam posisi tinggi seperti sekarang.

Kedua Menteri berpendapat bahwa strategi masa depan biodiesel dapat berjalan melalui kolaborasi yang lebih kuat oleh negara-negara produsen biodiesel seperti kerjasama riset-riset teknis, serta kemajuan dan kepemimpinan negara-negara utama produsen minyak sawit yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Kolombia dalam memperkuat mandatori biodiesel sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari industri minyak sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: