"Ini menjadi satu pen point yang kebetulan kita memiliki potensi, yaitu aplikasi atau platform Vokasakti yang menjadi solusi problem yang sedang dihadapi Kadin untuk mewujudkan link and match antara dunia industri dan pendidikan," ujar Djatmiko .
Saat ini, sudah ada sekitar 200 SMK yang telah menggunakan aplikasi Vokasakti secara nasional, sementara Jatim mencapai 40 SMK. Adapun jumlah industri yang telah melakukan registrasi mencapai 4.174 industri, di Jatim mencapai 169 industri.
Baca Juga: Telkomsel Mudahkan Pelanggan Nikmati Tayangan dari Netflix
"Target kami, dengan adanya kerja sama ini maka industri yang melakukan registrasi akan bertambah menjadi 10.000 industri," kata Djatmiko.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti mengatakan bahwa kerja sama dengan Telkom ini utamanya penggunaan aplikasi, di mana aplikasi ini akan memudahkan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.
"Dan saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim akan menfasilitasi, data yang diperlukan apa untuk vokasakti ini. Untuk UMKM dan industri yang diperlukan untuk vokasakti. Ini tujuannya adalah aplikasi yang ada di vokasakti dengan industri yang ada di Kadin bisa dikolaborasikan, supaya output dari SMK dan PT bisa dipadukan. Adapun tugas Kadin Jatim adalah menjembatani harmonisasi kurikulum yang berbasis kompetensi. Dan vokasakti adalah implementasi dari sistemnya," tegas Nurul.
Baca Juga: Telkom Gandeng Singtel Perluas Bisnis Data Center
Disisi lain, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Himawan Bagijo mengungkapkan dukungannya terhadap apa yang telah dilakukan Kadin Jatim bersama PT Telkom.
"Kita ini, Kadin, Telkom, Pemprov, Disnaker, berupaya mencari solusi agar angkatan kerja kita memiliki dua kompetensi, yaitu soft skill dan hard skill. Dan apa yang disediakan dalam konteks seperti ini adalah untuk membangun sinergitas. Yang sekarang dibangun Telkom adalah menyediakan aplikasi yang bisa diakses oleh angkatan kerja di Jatim untuk memulai belajar memasuki dunia industri, kompetensi apa yang dibutuhkan industri, dimana saja dan apa saja lowongan yang dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, apa yang dilakukan oleh Kadin yaitu pelatihan dan sertifikasi profesi bagi angkatan kerja dan lulusan SMK adalah langkah untuk membantu mereka masuki dunia kerja. "Mereka sudah mempunya bekal yang cukup yaitu sertifikasi profesi yang akan memudahkan mereka masuk dunia kerja. Dan bagi Disnaker, ini penting karena lulusan yang masuk dunia kerja dengan nyaman dan cepat menempati dunia kerja akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka," pungkas Himawan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas