Tanpa Ditutupi, Biden Terang-terangan Ingin Latih Warga Ukraina Operasikan Senjata...
Amerika Serikat (AS) berencana untuk mulai melatih warga Ukraina tentang cara mengoperasikan sistem artileri howitzer dalam beberapa hari mendatang. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha untuk meningkatkan pertahanan Ukraina terhadap serangan Rusia di wilayah timur.
Pejabat senior pemerintah AS yang berbicara dengan syarat anonim pada Senin (18/4/2022) mengatakan, pelatihan sistem artileri howitzer akan berlangsung di luar Ukraina.
Baca Juga: Publik yang Tak Suka Amerika Cenderung Simpati ke Rusia, Begini Kata Survei
Meriam howitzer 155mm adalah bagian dari bantuan paket senjata tambahan dari AS senilai 800 juta dolar AS untuk Ukraina, yang diumumkan oleh Presiden Biden minggu lalu. Paket bantuan tersebut juga mencakup sistem artileri lainnya, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter.
“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kami harapkan akan diluncurkan Rusia di Ukraina timur,” kata Biden, dilansir Aljazirah, Selasa (19/4/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pekan lalu telah meminta para sekutu menyediakan lebih banyak alat berat dan senjata, untuk mencegah serangan Rusia di Ukraina timur.
Pejabat pertahanan AS mengatakan, empat penerbangan kargo AS tiba di Eropa pada Ahad (17/4/2022) dengan membawa senjata dan bahan lainnya sebagai bagian dari paket bantuan tambahan.
Amerika Serikat berencana untuk memberikan pelatihan kepada para pelatih Ukraina, terkait cara menggunakan beberapa senjata baru. Amerika Serikat juga akan melatih para pelatih untuk menginstruksikan rekan-rekan mereka di Ukraina.
Moskow belum lama ini memperingatkan pemerintahan Biden tentang konsekuensi yang tidak dapat diprediksi, jika Washington memberikan senjata lebih lanjut ke Kiev. Peringatan ini tertuang dalam catatan diplomatik resmi.
“Kami menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina yang tidak bertanggung jawab, yang menyiratkan konsekuensi tak terduga bagi keamanan regional dan internasional,” tulis catatan itu, seperti dilansir The Washington Post.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: