Saham Netflix Terus Anjlok, Apes Dah! Miliarder Investor Ini Jadi Rugi Bandar!
Tiga bulan lalu manajer dana lindung nilai sekaligus miliarder William 'Bill' Ackman bersorak ketika harga saham Netflix tiba-tiba turun. Ia pun membeli 3 juta saham karena investor lain mengkhawatirkan pertumbuhan pelanggan yang lemah di perusahaan streaming.
Kemarin, pada hari Selasa, dana lindung nilai milik sang miliarder investor, Pershing Square Capital Management, kemungkinan mengalami kerugian karena saham Netflix jatuh 26% dalam perdagangan setelah jam kerja usai perusahaan melaporkan kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (20/4/22) meski Ackman tidak merinci jumlah yang ia bayarkan untuk saham Netflix, namun ia mengumumkan pembelian saham Netflix pada 21 Januari usai saham platform streaming itu terjun bebas.
Baca Juga: Angkat Bicara, Simon Leviev Sebut Film Dokumenter Netflix Rekayasa!
Dari 21 Januari hingga 26 Januari, saham Netflix diperdagangkan dalam kisaran USD351,46 hingga USD409,14. Penurunan 26% pada saham Netflix dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Selasa, menjadikannya sahamnya USD257,98. Ini akan menyiratkan kerugian dana Ackman pada investasi Netflix sekitar 26% pada low end dan kerugian 37% pada high end.
Sebelum perkiraan Netflix Januari, sahamnya telah diperdagangkan sekitar USD500. Memang, sahamnya telah turun selama berbulan-bulan dan Ackman menyebutnya "undervalued."
Bagi Ackman, penurunan ini meskipun tidak diinginkan, tidak sepenuhnya tidak terduga karena dia telah memperingatkan investornya awal tahun ini bahwa Netflix akan menghadapi variabilitas jangka pendek dalam pertumbuhan dan profitabilitas kuartalan.
Namun, dalam jangka panjang, dia mengatakan dia mengharapkan untuk melihat pendapatan tahunan dua digit, margin laba operasi yang diperluas, dan pertumbuhan laba per saham lebih dari 20% per tahun.
Dana Pershing Square Holdings sudah mengalami kerugian kecil hingga akhir Maret sebelum saham Netflix turun pada hari Selasa, yang kemungkinan menarik pengembalian lebih banyak lagi. Tetapi pengembalian ini sangat kontras dengan tiga tahun kenaikan dua digit yang tinggi untuk dana tersebut yang mencakup kenaikan 70,2% pada tahun 2020.
Aset perusahaan sekarang berjumlah USD21,5 miliar, termasuk modal permanen di mana calon penjual dapat keluar hanya jika ada pembeli baru. Hal ini memungkinkan Ackman untuk tidak terlalu khawatir tentang investor yang berpotensi gelisah yang ingin keluar dan harus menjual posisi untuk memenuhi penebusan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: