Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Sektor Properti Triwulan I 2022 Membaik, Infrastruktur Diharapkan Dapat Beri Dampak Positif

Kinerja Sektor Properti Triwulan I 2022 Membaik, Infrastruktur Diharapkan Dapat Beri Dampak Positif Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

JLL menyatakan bahwa kinerja sektor properti pada triwulan I/2022 mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin pada perkantoran, pusat perbelanjaan, pergudangan, serta hunian yang mengalami peningkatan.

Selain itu, JLL juga menyebut Indonesia menjadi tujuan investasi properti yang menarik. Investor asing dan lokal aktif mencari peluang di sejumlah sektor properti.

Baca Juga: Sektor Properti Bangkit, MR Realty Targetkan Penjualan Rp9 Triliun

"Seperti logistik, pusat data (data centre), dan residensial," kata James Allan, Country Head JLL Indonesia, saat acara media briefing virtual, Rabu (20/4).

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menambahkan, sektor perkantoran menunjukkan perkembangan tingkat hunian yang relatif stabil pada awal 2022, yaitu di angka 73% untuk kawasan CBD dan 74% untuk kawasan non-CBD.

"Sebanyak 4 gedung di kawasan CBD diperkirakan akan rampung dibangun pada triwulan-triwulan ke depan, berpotensi menambah pasokan sebanyak 270 ribu meter persergi di 2022," jelas Yunus.

Sementara itu, kawasan non-CBD diperkirakan akan bertambah sebanyak 130 meter persergi pada 2022.

Adapun sektor pusat perbelanjaan di Jakarta ditopang oleh restoran dan fasilitas hiburan ramah keluarga yang menjadi daya tarik untuk pengunjung. Sektor ini juga didukung oleh taman bermain anak-anak yang diizinkan beroperasi dengan kapasitas 70%.

"Selain kedua kategori di atas, kategori peralatan rumah tangga juga terlihat cukup aktif untuk membuka toko-toko mereka. Secara umum, tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil, yaitu 87%," papar Yunus.

Ia melanjutkan, pasokan pusat perbelanjaan diperkirakan baru akan bertambah sebesar kurang lebih 150 ribu meter persergi pada 2022.

Di sisi lain, aktivitas penjualan kondominium di Jakarta pada triwulan pertama masih menunjukkan tren yang sama selama pandemi. Lemahnya permintaan kondominium di Jakarta masih berlanjut dari tahun lalu. Hal ini disebabkan calon pembeli, khususnya investor, masih berhati-hati dalam melakukan pembelian kondominium.

"Terdapat dua proyek kelas atas yang diluncurkan oleh pengembang internasional di triwulan ini. Secara umum, para pengembang masih fokus unutk menjual produk eksisting," tuturnya.

Dari sisi infrastruktur, James Allan menyebut LRT Jabodetabek dan pembangunan beberapa ruas jalan tol baru menjadi pengembangan infrasktruktur yang dinantikan tahun ini.

"Pembangunan ini diharapkan akan berdampak positif pada sektor properti," tutup dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: