Keseluruhan, Dikky mengatakan ada empat segmen penataan Kalimalang, yang masing-masing segmennya memiliki tema tersendiri. "Segmen I ini tema desainnya selebrasi. Nanti ada tema edukasi, sport. Lalu ada juga pemanfaatan lahan hijaunya," katanya.
Sementara itu, terkait pembangunan Pasar Tradisional Harapan Jaya, Emil menyebut ini sebagai bentuk keberpihakannya kepada ekonomi rakyat. Terlebih, sebagai negara yang menganut teori ekonomi Pancasila, menurutnya ekonomi rakyat seperti ini harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Baca Juga: Waktu Mudik Tiba, Pemerintah Antisipasi Secara Khusus Jalur Bekasi-Semarang dan Merak-Bakauheni
"Yang kaya boleh tambah kaya, tapi yang miskin harus ikut terangkat. Sehingga mal boleh dibangun, tapi pasar tradisional juga harus ikut maju," katanya.
Pembangunan pasar tradisional ini, kata Kang Emil, 100% berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat. "Melalui Bankeu, jadi tidak dibebankan kepada pedagang. Pedagang nanti hanya tinggal membayar kebersihan saja," imbuhnya.
Baca Juga: Miris! Sampah Plastik Cemari Muara Sungai Wonorejo, Paling Banyak dari 10 Perusahaan Mamin Ini!
Adapun jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk membangun 150 kios di Pasar Tradisional Harapan Jaya Kota Bekasi ini sebesar Rp15 miliar.
"Dibangun sejak 2021. Kami berharap pasar jadi modern, meski jenisnya tetap pasar tradisional. Selain karena bersih, nyaman, juga bisa menerapkan digitalisasi," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: