Larangan untuk melakukan ekspor dibuat seolah-olah untuk menyogok emak-emak dan mahasiswa agar tidak kembali berdemo. Ia juga menyinggung bahwa larangan ekspor ini hanya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres), sementara ekspor berkaitan dengan perjanjian internasional.
“Jadi enggak ada kebijakan yang diukur berdasarkan keputusan masuk akal. Nah ini bahayanya, nanti sinyalnya hanya Presiden Jokowi sangat nasionalistik, ingin memproteksi industri,” tuturnya.
Sebagai informasi bahwa kebijakan ekspor termasuk dalam global economy bukan nasionalisme. Bahaya lain dari larangan ekspor adalah investor asing akan ogah untuk bekerja sama dengan Indonesia.
“Enggak ada investor yang betul-betul menganggap Indonesia layak, semua cuma basa-basi,” imbuhnya dilansir dari pikiranrakyat.com, Minggu 24 April 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: