Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kasus Terkontaminasi Partikel Asing, BPOM Pastikan Indonesia Aman!

Soal Kasus Terkontaminasi Partikel Asing, BPOM Pastikan Indonesia Aman! Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan kabar penarikan vaksin Covid-19 (Spikevax) Moderna di beberapa negara Eropa akibat kontaminasi partikel asing.

BPOM memastikan vaksin Moderna yang beredar di Tanah Air saat ini khas dan aman bagi kesehatan. Noorman Effendi, Direktur Biro Kerjasama dan Humas BPOM, mengatakan BPOM tidak menemukan benda asing. Dengan begitu, dapat dipastikan telah lolos uji klinis selain vaksin Covid-19 sebelum menyebar. Oleh karena itu, dapat ditentukan bahwa vaksin Moderna memenuhi persyaratan dosis untuk digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Menjelang H-6 Lebaran Idul Fitri, BPOM Gelar Sidak Pengawasan Pangan

“BPOM telah uji sampling Vaksin Covid-19 Moderna produksi Rovi Pharma Industrial Services S.A., Spanyol, yang masuk wilayah Indonesia. Rovi ini yang ada dalam pemberitaan penarikan vaksin asal batch 000190A di Eropa," ucap Norman dikutip Warta Ekonomi, Kamis (28/4).

Norman menegaskan tidak ada Vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) dengan nomor batch 000190A itu di Indonesia. Kemudian, BPOM juga senantiasa mengawal keamanan, khasiat, dan mutu produk obat, termasuk produk Vaksin Covid-19 Moderna (Spikevax) sebelum dan sesudah beredar.

“Kami tegaskan BPOM berjanji terus mengikuti perkembangan informasi terkait penarikan Vaksin Moderna di beberapa negara Eropa dan akan memperbarui informasi sesuai dengan data terbaru," tegasnya.

Selain itu, Moderna dan Rovi Pharma Industrial Services S.A. Spanyol telah menarik sejumlah vaksin dari peredaran setelah partikel asing ditemukan dalam botol yang didistribusikan di beberapa negara Eropa, termasuk Norwegia, Polandia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.

Baca Juga: Keberpihakan BPOM dalam Menyikapi Isu BPA Dipertanyakan

Sebagai informasi tambahan, Pada September lalu, otoritas kesehatan Jepang menghentikan 1,63 juta dosis Moderna yang dikirim ke 863 pusat vaksinasi nasional. Itu juga ditemukan dalam kasus dugaan kontaminasi pada botol vaksin Covid-19 Moderna setelah Takeda menerima laporan kontaminasi pada beberapa botol stainless steel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: